Diera digitalisasi,dari setiap perusahaan yang menjalankan bisnisnya sudah seharusnya melek technology untuk memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan modern terutama yang bergerak di bidang facility management atau perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan kepada pelanggan eksternal. Hal ini bisa dirasakan langsung oleh pengguna jasa yakni pelanggan, tentunya akan memberikan addide value bila menerapkan concept integration learning and development .
Perusahaan yang peduli terhadap karyawannya sudah pasti akan mempersiapkan program pelatihan baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Ukurannya untuk meningkatkan skill employee, menambah knowledge employee, improvement attitude and behavior, perubahan culture organization dan ilmu pengetahuan lainnya. Tentu saja menjadi prioritas utama memberikan pelatihan terhadap baik level operator sampai dengan level managerial sebagai ujung tombak penggerak roda perusahaan.
Besar kecilnya perusahaan training and development sudah tentu menjadi keharusan dalam menetapkan struktur organisasi terutama devision recruitment and selection. Tergantung dari perusahaannya bila masih kecil devisi rekrutmen mencakupi training sedangkan bila perusahaannya lebih besar maka devisi training berdiri sendiri, sehingga lebih fokus dalam memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan baik itu hard skill , soft skill, technical skill, advance skill, dan materi pelatihan yang berhubungan dengan sertifikasi eksternal lainnya.
Dengan pentingnya learning and development maka perlu memberikan konsep terintergrasi dalam memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan. Hal yang perlu diperhatikan diantaranya sumber daya manusia, materi pelatihan, peralatan dan perlengkapan pelatihan, metode pelatihan, sasaran dan objek pelatihan serta teknis lainnya baik internal maupun eksternal. Gabungan ini menjadi tahapan integrasi untuk pelatihan yang programnya sudah direncanakan setelah melakukan TNA (Training Needs Analisys) atau LNA (Learning Needs Analisys).
Beberapa konsep terintegrasi yang bisa membuat pelatihan berjalan efektif dan efisien sehingga mengajak para karyawan lebih produktif, baik sedang mengikuti pelatihan maupun hasil dari implementation training sehingga menunjang pelaksanaan tugas lebih baik dan propesional. Berikut uraian yang bisa memberikan gambaran baik secara konsep, integrasi, sistem maupun praktik sehari-hari terutama dalam menjalankan aktivitas pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Learning Management System (LMS) :
Pelatihan yang bebasis digital atau aplikasi untuk mengelola dan penyampaian konten materi training yang telah disusun oleh tim management. Suatu pemikiran untuk meningkatkan keberlansungan pelatihan lebih cepat, mengurangi biaya dan lebih mudah dicari menggunakan teknologi ke dalam data base. Secara fungsional untuk mempersiapkan dan menggunakan konten pelatihan yang lebih menarik terutama menggunakan system leraning management system (LMS) tersebut.
Improvement training dalam implementasi menjadi kekuatan inovasi, selama proses pemberian training terutama antara instructor dan peserta yang mengikuti pelatihan tersebut. Sementara itu, penanggung jawab training jauh lebih mudah mengevaluasi aktivitas pelatihan baik yang sedang berlangsung terutama materi yang diberikan, perubahan materi, maupun konten-konten yang perlu perbaikan secara terus-menerus.
Gabungan Learning management system ini merupakan hasil dari upaya management untuk menjadi daya tarik dalam pelaksanaan training terutama module dan video pelatihan , sehingga dalam penggunaan aplikasi training lebih mudah dipahami baik dari isi training maupun aplikasi yang digunakan. Bisa juga materi tentang kebijakan perusahaan yang melekat, sehingga setiap karyawan wajib memahaminya seperti visi dan misi perusahaan, nilai-nilai perusahaan, peraturan perusahaan, dan materi internal perusahaan lainnya.
Syllabus and Curycullum :