Lihat ke Halaman Asli

Noto Susanto

Menata Kehidupan

Security Risk Management Based on 31000 : 2018

Diperbarui: 16 Desember 2021   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Security Risk Management Based on 31000 : 2018 adalah meningkatkan kemampuan mengidentifikasi dan menganalisa resiko di lingkungan kerja baik internal maupun eksternal. Pentingnya manajemen resiko untuk mengelolah resiko yang ada dalam organisasi dari yang exreme sampai dengan low dengan melakukan mitigasi resiko dari yang paling tinggi sampai dengan paling rendah. Artinya resiko tidak bisa dihilangkan namun bisa diperkecil dari hasil indentifikasi dan penilaian resiko yang telah dimappingkan.

Kesempatan kali ini, saya mengikuti training Certified Corporate Security Risk Management Practitioner (CCSRMP) di hotel Fame pada hari Selasa - Kamis dan tanggal 14 - 16 Desember 2021, yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan Insani Astha Cendikia bekerja sama dengan Internasional Association Of Crime Prevention Practitioners (IACPP). Selama 3 hari materi yang akan disampaikan adalah Risk management based on ISO 31000:2018, Security risk management, Security risk assesment, praktek melakukan assessment dan menyusun hasil assesment.

Materi pelatihan security risk management disampaikan oleh pengajar dari IACPP dan praktisi yang berpengalaman di bidang pengamanan dan manajemen resiko diantaranya Bpk. Dr.Raden gunawan, Bpk. Fransiskus pasaribu, dan Bpk.Bruno subroto. Yang diselegarakan lembaga pelatihan kerja Insani Astha Cendikia Bpk. Wagiyanto (Owner pelatihan) bertanggung jawab atas keberlangsungan pelatihan selama 3 hari baik dari teori sampai dengan praktek di lapangan, menyusun hasil assesment dan presentasi hasil assesment security.

Sedangkan untuk peserta training yang diikuti dari beberapa BUJP (Badan usaha jasa pengamanan), instansi, perusahaan milik Negara dan perusahaan asing. Di antaranya Adit dan Trisno (LRT Palembang), Agus mulyana (Medco), Jefri (Metatama), Suparmo (Wirasetia Perkasa), Monica, Arif dan Dedi (Team Insani Artha Cendekia), saya sendiri Noto susanto dan Alamsyah (ISS Indonesia).

Implementasi manajemen resiko penjabarannya sangat luas walaupun dibatasi juga dalam melakukan risk assesment dan memberikan mitigasi tergantung tujuan dan komitmen dari perusahaan atau organisasi. Ketajaman menganalisa merupakan kunci kesuksesan dan melaksanakan penilaian resiko yang akan terjadi maupun akan datang, artinya semua menjadi tanggung jawab siapa yang akan mengidentifikasi resiko dilingkungan pekerjaan tentunya harus mempunyai kemampuan dalam analisa resiko di setiap kegiatan atau aktivitas manajemen.

Komitmen dan kebijakan pimpinanan perusahaan tolok ukur dalam menerima saran dan rekomendasi yang sudah tertuangkan dalam tabel mitigasi resiko, karena tanpa ada dukungan dan perhatian khusus dari pimpinan dan manajemen perusahaan hasil manajemen resiko hanya sebagai vigura belaka. Tidak ada action yang signifikan untuk melakukan improvement atau perbaikan dari setiap kegiatan yang sudah mitigasikan. Sehingga terlihat hanya sebagai laporan saja, walaupun secara pelaporan sudah dilengkapi sebagai bahan atau data diatas kertas untuk dokumen perusahaan.

Jika pimpinan dan manajemen perusahaan alasanya dengan biaya atau budget itu salah besar? Artinya justru tidak di respon pengelolahan dan pemetaan resiko perlu di rencanakan baik jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang menyisihkan biaya segala resiko yang berada dilingkungan kerja. Karena dampaknya akan semakin besar bila tidak ditanggapi dengan serius, sudah seharusnya memilih segala prioritas mitigasi resiko butuh respon atau memilih menunggu resiko yang lebih besar "ya" itu tergantung pimpinan perusahaan saja?

Ada alternatif lain untuk mengurangi beban biaya yang akan keluarkan, namun sekali lagi saya sampaikan bahwa resiko tidak bisa dihilangkan namun bisa diperkecil. Untuk itu dari hasil laporan penilaian resiko buatkan tabel dan pilih segala prioritas yang akan diperbaiki berdasarkan keputusan pimpinan dan team manajemen terlibat untuk monitoring dalam melakukan perbaikan berdasarkan tabel dan matrix resiko. Sehingga menjadi focus menagement dalam memitigasikan resiko pengamanan yang akan berdampak besar seperti reputasi dan citra perusahaan, kebangkrutan dalam menjalankan bisnis jangka panjang.

Selanjutnya saya bersama rekan-rekan peserta training Security Resiko Management diberikan kesempatan untuk praktek melaksanakan Risk assesment di area hotel Fame Gading serpong kebetulan tempat training dan tempat menginap juga, dengan pembagian kelompok assesment yaitu bagian finance, bunqet, dan bagian security. Selain megidentifikasi dan penilaian resiko tentunya membuat kami peserta training dan kelompok mengumpulkan informasi dan celah atau Gap sebanyak-banyaknya melalui komunikasi dan pengamatan area fame hotel.

Kemudian dihari terakhir menyusun dan presentasi hasil risk assessment serta evaluasi hasil pelaksanaan training. Sungguh sangat luar biasa dan ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Bpk. Bruno subroto (sebagai instruktur dan sekretary  Internasional Association Of Crime Prevention Practitioners dan Bpk. Wagiyanto (sebagai penyelenggara dan direktur Insani Artha Cendekia-Lembaga pelatihan kerja). Yang telah memberikan bimbingan selama pelatihan berlangsung baik tenaga maupun waktu dan kegiatan lainnya tentu untuk meningkatkan skill, knowledge dan attitude "ungkap pak Yanto".

Karena selama pelatihan yang di nilai tidak hanya keterampilan saja namum ada indikator lain yang menjadi perhatian terutama pengetahun, sikap dan perilaku dari masing-masing peserta training. Saya sadari juga walaupun ada beberapa rekan belum mencapai nilai yang standar. Dilanjut dengan photo bersama dan kesan dan pesan dari perwakilan peserta training yang disampaikan oleh Bpk.Parmo, Bpk.Agus dan saya sendiri Noto susanto. Salam sukses mengelolah manajemen resiko.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline