Daftar pustaka dan kutipan saling berhubungan, namun dalam penulisan dan penempatannya yang berbeda. Untuk daftar pustaka digunakan diakhir tulisan atau setelah penutup dari sebuah buku atau sejenisnya.
Sedangkan kutipan digunakan pada awal tulisan, tengah tulisan, dan akhir tulisan. Maksudnya adalah bisa digunakan di setiap halaman tulisan atau buku yang ada di dalam bab, judul, dan sub judul tertentu.
Efektivitas penggunaan daftar pustaka atau kutipan tergantung oleh penulis dalam menyusun buku atau sejenisnya. Karena penulis menjadi kunci utama dalam penggunaan kutipan dan daftar pustaka tersebut.
Seorang penulis harus berkata jujur dalam mengutip sebuah tulisan terutama sumber atau refrensi, yang digunakan untuk memperkuat teori, data, fakta, dan peristiwa lainnya.
Sebelum mengenali sumber dan referensi, saya akan menjelaskan Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kegiatan penulis mengambil teori atau data kemudian dituangkan dalam tulisan dengan memberikan tanda kutip "...".
Sedangkan kutipan tidak langsung adalah kegiatan penulis yang membaca tulisan dari buku atau sejenisnya. Kemudian diberikan kesimpulan dan pendapat dari penulis itu sendiri, sehingga tidak terlihat mengutip, walaupun pada dasarnya itu hasil kutipan tidak langsung.
Sekarang, apa hubungannya antara sumber atau refrensi dengan kutipan. Pada prinsipnya sumber dan referensi dengan kutipan itu sama, namun penggunaan kutipan lebih resmi seperti dalam penulisan karya ilmiah murni. Sedangkan sumber atau referensi digunakan untuk artikel baik itu online maupun cetak.
Selanjutnya kutipan, sumber atau refrensi digunakan dalam kegiatan tulisan seperti artikel, jurnal, media online, cetak, skripsi, tesis, disertasi, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan diatas bahwa kutipan, sumber, referensi itu sama saja. Namun penggunaan dan penempatannya saja yang berbeda. Sehingga dalam jenis tulisan tertentu, kita bisa menggunakannya.
Berikut contoh cara menulis daftar pustaka :