Lihat ke Halaman Asli

Noto Susanto

Menata Kehidupan

Dinas Luar Kota: Membuat Diri Lebih Sabar dan Menghargai Orang Lain

Diperbarui: 23 Januari 2021   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri


Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.

                  "SIAPA SAYA - PART 19"

Kesabaran sebagai karyawan tentunya ada batasnya, tergantung individu masing-masing terutama dalam hal ini menghargai orang lain seperti menunggu rekan kerja saat jalan dinas keluar kota, menunggu antrian saat boarding pass, menunggu saat keberangkatan pesawat, dan lain sebagainya. Proses kesabaran mampu untuk menghargai orang lain sesuai dengan aktifitas pekerjaan atau kegiatan bidang pekerjaannya. 

Nilai positif saat dinas luar kota adalah dengan sabar dan menghargai orang lain, suatu hal membuat saya menguasai pekerjaan dengan berpikir cepat bahwa saya menjadi lebih tau apa yang akan terjadi 3 Jam kedepan. Artinya kesabaran menghasilkan kegiatan pekerjaan yang belum direncanakan, sehingga saya bisa mengantisipasi walaupun hanya berdasarkan analisa dan bukan suatu penetapan perencanaan.

Lingkungan kerja yang berbeda-beda tentunya membuat saya mampu menghargai orang lain baik itu dari pendapat, ide atau gagasan, saran, komentar, dan lain sebagainya. Dari kegiatan tersebut saya bisa menahan diri untuk berkomentar baik positif dan negatif apa yang menjadi pendapat orang lain yang tidak benar atau tidak tepat. Walaupun saya tidak setuju atau tidak sependapat, saya harus berkomunikasi yang positif memberikan solusi dan alternatif lain, agar rekan kerja tidak tersinggung dan merasa di hargai.

Selanjutnya saya akan memberikan cerita sambungan dari bagian 13, bagian 15, dan bagian 17, sekarang ke bagian 19 dengan judul yang berbeda namun tema nya tetap sama "Perjalanan Dinas Luar Kota", dengan uraian sebagai berikut :

14.Sulawesi Tenggara (Pomalaa-Kolaka):

Tanggal 14-15 Oktober tahun 2019 dinas Luar kota ke PT. Antam tambang Emas persiapan new projects dan risk assessment. Waktu itu keberangkatan menggunakan pesawat Lion air transit bandara Makasar kemudian naik pesawat Wings air menuju bandara Pomalaa, perjalanan menuju ke Antam di jemput oleh karyawan PT. Antam dengan waktu perjalanan sekitar satu jam.

Perjalanan menuju ke PT. Antam, saya bersama rekan kerja pak Houtman (Team Marketing) dan pak Edy Setyono (Team Transisi), kegiatan pekerjaan bertemu dengan klien PT. Antam untuk presentasi sistem pengamanan Security ISS dan memperkenalkan ISS Indonesia. Hal tersebut bagian penilaian oleh calon klien melihat dari presentasi dan tanya jawab sesuai dengan yang dibutuhkan oleh calon klien tersebut. Untuk sementara calon klien hanya meminta ISS Indonesia sebagai Colsultant Security PT. Antam dengan harapan bisa memberikan rekomendasi dan saran terkait kelemahan sistem pengamanan khususnya lingkungan kerja PT. Antam.

Kegiatan selanjutnya melaksanakan risk assessment bersama pak Edy dan pak Houtman di support oleh karyawan PT. Antam sebagai sopir, dengan aktifitas melakukan penilaian potensi resiko seperti jumlah bangunan, parimeter, jumlah karyawan, sarana dan prasarana, jalur koordinasi keadaan darurat, personil Security kondisi saat ini, mapping resiko di PT. Antam, dan lain sebagainya.

Risk assessment dilanjutkan malam hari untuk melihat lingkungan kerja dan masyarakat sekitar terutama dalam menganalisa potensi gangguan dan ancaman baik dari internal atau eksternal, sehingga lebih mudah memberikan mitigasi resiko atau rekomendasi terkait hasil dari analisa, gap analisis atau celah yang diamati, serta melengkapi dengan Prosedur dan sistem Security yang profesional di masa akan datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline