Tentunya kita ingat sebait syair tersebut dari sebuah lagu yang berjudul "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" Ciptaan : Sartono.
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Dalam bait ini setiap orang yang mampu mengajarkan sesuatu kepada orang lain biasa disebut guru, bukan hanya guru yang berada di sekolah saja, bukan hanya mereka yang berstatus PNS, terpuji hakekatnya adalah karena seorang guru begitu susah payahnya untuk memberikan sesuatu yang manfaat bagi anak didiknya sehingga mereka harus mencari cara, agar ilmu yang mereka miliki dapat ter-transfer dengan baik, segala upaya :
- Mereka mempersiapkan bahan ajarnya : kurikulum yang sesuai, mempersiapkan program tahunan, mempersiapkan program semester, membuat rencana pembelajaran, membuat kisi-kisi soal yag sesuai, mempersiapkan evaluasinya
- Mereka mempersiapkan metode pembelajaran yang sesuai
- Mereka mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai
- dan lain sebagainya
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Anak didiknya sering lebih ingat kepada gurunya dari pada guru kepada muridnya, tetapi hal yang disebut adalah umum, bahwa seorang guru akan selalu di ingat sepanjang masa hidupnya. Bagaimana dia memperoleh pengetahuan, diajarkan dengan kasih sayang, diajarkan dengan sabar, penuh cinta kasih.
Semua bakti mu akan ku ukir dalam hidupku
Atas pengetahuan yang sudah diberikan kepada anak didiknya dengan susah payah, maka sebagai gantinya sudah sepatutnya yang baik selalu dan selalu dikerjakan disepanjang hidupnya. sehingga dengan perbuatan baik tersebut membuktikan apa yang diajarkan yang baik oleh guru diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Ibarat prasasti berupa simbol penghargaan kepada guru, sebagai bukti nyata kepada guru, bahwa itu semua menunjukkan, tidak akan sia-sia pengorbanan atau pengabdian seorang guru kepada anak didiknya sepanjang masa.
Engaku sebagai pelita dalam kegelapan
Yang tidak bisa baca menjadi bisa membaca, yang tidak pandai mengitung jadi pandai berhitung, yang tidak tahu nulis menjadi pandai menulis, yang tidak tahu halal atau haram menjadi tahu halal atau haram, yang tidak tahu mana baik atau salah menjadi tahu mana baik dan mana salah.