[TNinside] Selamat, adek udah lolos 3 tes yang cukup melelahkan. Sebuah kebanggaan sudah terlihat bertengger kokoh di pundak adek-adek. Tinggal satu langkah kecil lagi. Dan abang (yeah, ABANG!!!) jamin tes wawancara gak akan sesulit soal fisika tes tertulis kemaren. Asalkan benar-benar diniatkan, adek pasti lolos kok. Tes wawancara ibarat memberikan secarik tiket konser Taylor Swift ke petugas penerima tiket, yang sudah adek perjuangkan mati-matian (beli tiket dan ngerayu mamah).
Balairung Pancasila sudah siap menunggu kehadiran adek. Abang juga ingat dulu pertama kali masuk (yeee flashback) Balairung Pancasila yang sebelumnya hanya abang pandang dari berbagai poster –dan gak nyangka bakal nginjak lantainya. Masih pakai celana biru, pendek lagi. Abang sudah berusaha serapi mungkin, dan merasa menjadi orang paling bersih sejagad (?), namun semuanya benar-benar sirna ketika melihat penghuni kampus yang sebenarnya. Hari itu 1 Ramadhan, hari pertama puasa dan abang harus bolak-balik mengurus administrasi. Gurun Sahari serasa udah pindah ke kerongkongan. Hanya ditemani Bapak tercinta hingga sore hari sebelum akhirnya berpisah sementara untuk berbuka puasa. Ya, buka puasa pertama di sekolah impian.
Cukuppp....
Mari dek, jangan pergi dulu. Mungkin hanya sekedar sebuah pengalaman, berikut akan abang kasih tahu beberapa hal –bukan sepenuhnya tips- yang mungkin saja berguna buat adek nanti.
Say goodbye for a while ke teman lama. Kalau sudah kenal banyak teman baru, melupakan teman lama adalah hal yang haram. Suka tidak suka, nama mereka lah yang kerap tertulis di buku harian kalian. Katakan pada mereka kalau kalian mau pergi ‘sebentar’, mungkin bisa sekalian minta doa. Dan bagi yang ninggalin pacar, gak usah lebay ya... Kalian pergi demi masa depan, Dek. Jangan sampai pacar membuat masa depan kalian unidentified. Sukses dulu, baru membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah (loh?).
Siapkan perlengkapan seperlunya saja. Karena jatah perlengkapan kalian akan dibagikan secepatnya. Jangan membawa barang-barang yang tidak penting, yang hanya bikin repot. Bawa baju seragam SMP 3 pasang cukup. 3 lusin juga boleh (kalau malas nyuci –tapi jangan sampai). Baju seragam SMP akan sangat berguna. Jangan berkhayal kalian ke ruang makan pakai hotpants dan kaos oblong. Bawa baju santai seperlunya saja, tidak bawa juga tidak apa-apa, karena akan sulit menemukan waktu bersantai, apalagi kegiatan casis yang bisa dibilang cukup padat.
Jangan lupa minta restu orang tua. Ridha Allah ada pada ridha orang tua. Dan yang satu ini hukumnya WAJIB. Percayalah, keberhasilan kalian bergantung pada doa orang tua.
Jangan cengeng! Memasuki masa SMA (apalagi sekolah di SMA TN) artinya memasuki masa mandiri. Jangan biasakan mengandalkan rangkulan orang tua. Namun jangan juga melupakan orang tua. Sebenarnya, adek gak akan berpisah dengan orang tua kok. Mungkin hanya dalam jarak, tetapi hati seorang anak dan orang tua itu tidak bisa dipisahkan (eeeeaaaa).
Bawa selembar foto keluarga. Kalau memang perlu dibawa aja, sebagai sarana melepas rindu yang kadang datang seperti serangan jantung. Mendadak.
Hadapi wawancara dengan percaya diri. Wawancaranya santai aja, Dek. Grogi boleh, tapi jangan grogi banget. Imbangi rasa grogi kalian dengan semangat mem(batu)bara dan rasa percaya diri yang tinggi, jangan juga kepedean ya, Dek.
Dan yang terakhir, jangan lupa bawa niat dan semangatmu! Kenanglah perjuangan kalian hingga sampai sejauh ini. Jangan lepaskan niat baik yang ada di sudut-sudut luang hatimu itu, Dek. Berikan yang terbaik kepada semua orang yang kalian sayangi.