Lihat ke Halaman Asli

Nosa Wahyu

Institut Teknologi Bandung

Mengintip Keseharian Taruna Nusantara

Diperbarui: 4 April 2017   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427298181443697000

[caption id="attachment_374914" align="aligncenter" width="576" caption="Balairung Pancasila"][/caption]

Hari masih gelap, matahari belum siap menunjukkan keangkuhannya di atas sana. Suara tepukan tangan yang berirama dengan derapan langkah jiwa-jiwa penerus bangsa terdengar menggema di segala sudut Taruna Nusantara. “Ayo lari, tiap pagi...” lagu  penyemangat itu terus mendengung di kala teman seumuran mereka masih terpejam bergelung di bawah hangatnya selimut, jauh di sana.  Dinginnya udara pagi itu tidak sanggup memadamkan api semangat para calon pemimpin bangsa ini.
_____________________________
Bel tanda sarapan pagi terdengar dari speaker. Mereka, dengan seragam yang rapi dan serupa –rambut pun bahkan diserupakan- berbaris dengan rapi menuju Ruang Komunikasi Bersama alias ruang makan. Mungkin orang lain terheran-heran, ingin mengisi perut saja mesti berbaris. Sekedar info, berbaris merupakan jantung kehidupan Taruna Nusantara. Setiap perpindahan dilakukan dengan berbaris. Bahkan, pelajaran baris-berbaris dimasukkan dalam mata pelajaran wajib bagi setiap siswanya.  Segera setelah sampai, dengan formasi 2 siswa kelas 10, 2 siswa kelas 11, dan 2 siswa kelas 12, mengisi 6 kursi di sebuah meja yang sudah dipenuhi makanan 4 sehat  5 sempurna dan segelas teh ‘dingin’ di pagi hari untuk setiap kursinya. Kau tahu? Kau tidak bisa makan sembarangan di atas meja bertaplak biru itu. Kau tidak bisa menyentuh meja itu sesuka jidatmu. Ikuti aturan mainnya, maka kau akan selamat dari teguran pamong.

Bel berbunyi lagi, namun bukan bel makan pagi yang kedua kalinya. Kali ini bel apel pagi.  Eh, tunggu.... bunyi bel di sini bukan seperti bunyi dentangan lonceng gereja yang biasanya terdengar di  minggu pagi. Ini lebih seperti suara terompet yang berbeda-beda untuk setiap kegiatannya. Jadi, jika kau hafal bagaimana bunyi bel itu, maka kau akan tau apa yang harus kau lakukan setelahnya. Informasi lagi ya... jika berbaris itu jantung, bel itu bisa diibaratkan seperti denyut jantung yang akan terus berdetak mengiringi keseharianmu.
Segera setelah bel apel pagi didengungkan, mereka dangan perut yang sudah terisi penuh berangkat menuju lapangan apel, dengan berbaris (lagi) tentunya. Seluruh  kegiatan apel di SMA Taruna Nusantara berfungsi sebagai pusat informasi yang nantinya berguna  dalam menjalankan kegiatan selanjutnya. Selain itu, juga bisa difungsikan untuk memeriksa kelengkapan anggota graha maupun kelas. Jadi, setiap siswa yang  sakit, yang  izin, dan yang sedang bermalam di luar kampus pun bisa diketahui.

Belajar Demi Masa Depan

[caption id="attachment_374917" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana Belajar "]

1427298543817269895

[/caption]

Meskipun bertitel semi-militer, kegiatan di SMA Taruna Nusatara tidak berbau kegiatan militer saja. Kegiatan belajar mengajar yang biasa kau lihat di SMAN 1 Jogjakarta terlihat juga di setiap ruang kelas Taruna Nusantara. Guru pengajarnya pun adalah guru pilihan yang intelek di bidangnya. Dan satu yang spesial dari guru-guru pengajar Taruna Nusantara, mereka tidak pernah terlambat masuk kelas. Dan ini adalah sebuah ‘harmonisasi’ yang baik antara guru dan siswa dalam berdisiplin waktu. Salut untuk guru pengajar Taruna Nusantara.

Oh, iya... ada satu  yang perlu diluruskan. Biasanya jika orang  mendengar kata Taruna Nusantara, selalu dikaitkan dengan sekolah khusus tentara dan polisi. Pada faktanya, SMA ini sama seperti SMA lainnya yang menerima peserta didik dari segala kalangan. Siswanya tidak semua ingin melanjutkan pendidikan di akademi militer ataupun akademi kepolisian. Jumlah peminat perguruan tinggi dan sekolah-sekolah tinggi juga tidak bisa dianggap sedikit. Dan sekedar tambahan info, prestasi di bidang akademik yang diperoleh SMA Taruna Nusantara juga tidak bisa dipandang sebelah alis. Di ajang Olimpiade Sains Nasional, delegasi Taruna Nusantara selalu bisa mengembat medali di tingkat nasional.

Ekskul untuk Menyegarkan Pikiran

[caption id="attachment_374915" align="aligncenter" width="630" caption="Gita Bahana Nusantara Marching Band"]

14272983531274420008

[/caption]

Sekolah tanpa mengikuti kegiatan ekskul itu seperti makan gado-gado tanpa saus kacang. Di SMA yang digadang sebagai SMA terbaik di Indonesia ini, kau bisa memilih kegiatan ekskul sesuka jidatmu –percayalah, kali ini sesuka jidatmu. Segala bentuk ekskul olahraga, seni, dan peleton sekalipun tersaji dalam berbagai paket menarik yang bisa kau pilih sesuai kehendak(jidat)mu.

Mungkin, menjabarkan satu-satu ekskul yang ada di SMA ini bisa mengalahkan tebalnya novel Harry Potter versi Inggris. Intinya, ekskul dapat dijadikan saluran alternatif untuk menyingkirkan seluruh kepenatan rutinitas kehidupan berasrama. Bahkan, ekstrakurikuler beladiri dilabelkan wajib bagi seluruh siswa Taruna Nusantara. Dan belakangan ini, ekskul Pramuka juga diwajibkan untuk seluruh instansi pendidikan di Indonesia –sebagai tindaklanjut kurikulum 2013. Yang pasti, kegiatan-kegiatan ekskul yang diadakan sore hari ini bisa mengurangi resiko siswa asrama Taruna Nusantara untuk melakukan suatu hal di luar kehendak kepala sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline