Lihat ke Halaman Asli

Kejadian Pengangguran Berstatus Sarjana pada Saat Pandemi Covid-19

Diperbarui: 7 Juni 2022   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Taukah kamu bahwa jumlah pengangguran di Indonesia menjadi paling banyak kedua di ASEAN setelah negara Filipina.Pandemic covid-19 menjadi variabel yang mempengaruhi banyaknya pengangguran di negara-negara ASEAN .Hal ini disampaikan dalam data Statistik Indonesia 2021 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Menyandang status sarjana bukanlah suatu jaminan memiliki kehidupan yang nyaman dan memiliki pekerjaan yang layak. Taukah kamu bahwa pengangguran yang menyandang gelar sarjana hampir menyentuh jumlah satu juta jiwa 

Tercatat angka pengangguran bebas di Indonesia mencapai angka 8.746.008 pada februari 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Meningkat 26,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan angka pengangguran 4.444 ini disebabkan oleh krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Presentasi Penganggur terbuka di Indonesia sebagian besar adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SLTA) atau Sekolah Menengah Atas Negeri (SMU). Pada Februari 2021, jumlahnya mencapai 2.305.093. Selama waktu itu, sekolah kejuruan atau sekolah menengah (SMK) menyusul, menyisakan 2.089.137 pengangguran. Sekolah Menengah Pertama (SLTP) hanya di bawah itu, sebanyak 1.515.089 orang masih menganggur. Pengangguran paling sedikit adalah mereka yang putus sekolah atau tidak pernah sekolah. Kelompok ini menyumbang 20.461 orang

Beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia

  • Rendahnya jumlah wirausahawan baru guna mempercepat perluasan kesempatan kerja dan meningkatan penyerapan tenaga kerja bagi lulusan baru.
  • Tidak sesuainya jurusan lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Perhatian yang paling penting adalah penyediaan talenta yang berkualitas dan kompetitif. Sumber daya manusia yang tepat akan mempercepat pembangunan dan pertumbuhan negara. Untuk menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas, pemerintah harus waspada dan memanfaatkan sumber daya yang dapat dukung dalam pengembangan sumber daya manusia.

penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Akibatnya, penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan lingkungan alam dan menggabungkan metode yang ada dengan tujuan untuk menafsirkan fenomena yang terjadi. Untuk menggunakan hasil studi untuk menafsirkan fenomena yang ada, teknik analisis harus digunakan untuk mendekati . Dalam hal ini, pendekatan argumen kritis dilakukan. Kedua, metode analisis dalam penelitian ini meliputi interpretasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif (berpikir kritis). Jenis dan sumber data secara induktif berasal dari buku-buku sastra dan jurnal terkait. Analisis induktif ini digunakan untuk menemukan kenyataan Realitas ganda yang terkandung dalam data dapat membuat hubungan antara peneliti dan responden menjadi jelas, dapat dilihat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Langkah yang mungkin dilakukan adalah memperkuat sektor pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun informal. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada talent (SDM) yang ada untuk belajar dan mengembangkan kemampuannya melalui pendidikan yang dapat dijadikan sebagai sarana investasi.

Sebagai mahasiswa, harus bertanya pada diri sendiri apakah saya sudah siap terjun kedunia kerja yang sangat kejam ini dan apa yang bisa saya persiapkan agar saya dapat bersaing mendapatkan kehidupan yang lebih baik dikedepannya. Beberapa persiapan yang jarang di latih oleh mahasiswa ketika masih menimbah ilmu di kehidupan perkuliahan.

1. Lebih mengenali diri kita siapa

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk bersiap memasuki dunia kerja adalah mengenal diri sendiri. Dengan memahami diri sendiri, Anda akan dapat mengendalikan diri dengan cara yang benar. Ini berdampak besar.

2. Tahu betul apa yang kita inginkan ketika bekerja 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline