Lihat ke Halaman Asli

norman meoko

penulis lepas

Kamar Mayat, Kawah Candradimuka Calon Jurnalis Tempo Dulu

Diperbarui: 10 Mei 2023   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jurnalis tempo dulu mempunyai banyak 'ladang' perpeloncoan sebelum benar-benar kuli tinta (istilah dulu ya). Saya termasuk di dalam gerbong itu.

Salah satunya adalah kamar mayat rumah sakit. Istilah sekarang adalah Instalasi Kamar Jenazah (IKJ).

Karena saya bekerja sebagai jurnalis koran yang berkantor pusat di Ibu Kota Jakarta.

Maka IKJ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat menjadi tempat mangkal yang paling akrab terutama bagi jurnalis kriminal seperti saya ini.

Awal-awal saya menjadi jurnalis sekitar tahun 1986 (kebetulan sambil kuliah) oleh editor saya sengaja 'diceburin'. Katanya, biar saya 'akrab' dengan banden alias mayat.

Agar panca indera saya dilatih untuk mengamati yang detail-detail fakta agar saya menulis sesuai dengan apa adanya fakta. Kata dosen saya di kampus ketika itu: fakta itu suci.

Editor saya waktu itu hanya bilang begini: tugas awalmu masuk keluar polsek-polsek hingga polres ya.

Lalu kamu melipir ke kantor pengadilan. Cari sidang dakwaan, tuntutan atau vonis. Pemeriksaan saksi ditinggal saja kecuali jika sidangnya melibatkan sosok tokoh ya. Misalnya artis atau sejenisnya. Catat itu! Titik!  

Dan terakhir jangan lupa, pesan editor saya: kamu jangan juga singgah ke kamar mayat ya. Jangan sampai ada berita mayat bobol (istilah editor saya).

Belakangan saya malah disuruh nge-beat di kamat mayat hahahahaha. Gubrak!

Jujur saja awalnya saya ngeper juga untuk nge-beat di kamar mayat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline