Lihat ke Halaman Asli

Pak Sudirman Said, Hati-hati Rayuan Freeport

Diperbarui: 29 Januari 2016   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari kamis kemarin (28/1/2016) adalah batas deadline perpanjangan izin ekspor konsentrat bagi PT.Freeport Indonesia (PTFI). Izin ekspor sampai hari ini belum dikeluarkan Kementrian ESDM karena Freeport Indonesia belum memenuhi 2 syarat yang diajukan oleh Pemerintah. Syarat pertama yaitu Freeport harus menyerahkan uang sejumlah US$ 530 untuk pembangunan fasilitas pengelolaan dan pemurnian atau smelter. Syarat kedua,  Freeport Indonesia harus membayar biaya bea keluar sebesar 5%.

Menurut Dirjen Minerba Kementrian ESDM, Bambang Gatot, dirinya memaparkan bahwa Freeport belum memenuhi dua syarat yang diajukan pemerintah, namun sejauh ini Freeport kooperatif dan sedang mengusahakan pemenuhan syarat tersebut. Bambang berharap Freeport segera memenuhi komitmennya tersebut.

Fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter milik Freeport yang dibangun di Gresik, Jawa Timur saat ini kemajuannya baru sekitar 14%, maka dari itu pemerintah masih akan menarik bea keluar sebesar 5% sebelum kemajuan pembangunan smelter mencapai minimal 30%.

Pembangunan smelter milik Freeport dinilai lamban, karena sudah beberapa periode perpanjangan izin ekspor Freeport dilakukan, namun sampai saat ini pembangunan smelter nya baru mencapai angka sekitar 14%. Hal ini sepatutnya dievaluasi oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementrian ESDM, hal apa yang sebenarnya menghambat pembangunan smelter? Ataukah sengaja pembangunan tersebut diperlambat agar Freeport terus bisa melakukan ekspor bahan mentah konsentrat?

Apapun alasan  hal yang memperlambat pembanguan smelter,  sudah sepatutnya Sudirman Said selaku Menteri ESDM tetap waspada dengan rayuan rayuan Freeport guna memperlancar usahanya tersebut. Faktanya, setiap kali akan memperpanjang izin ekspornya, Freeport selalu memberikan tawaran-tawaran yang seolah menguntungkan bagi Indonesia, padahal apabila ditelusur lebih jauh malah lebih banyak menguntungkan Freeport daripada bangsa ini. Semoga kali ini Kementrian ESDM dapat mengambil langkah paling tepat yang paling menguntungkan bagi Indonesia.

 

Source:

http://www.beritasatu.com/ekonomi/345519-mulai-besok-freeport-tidak-bisa-ekspor-konsentrat.html

http://papua.metropolitan.id/2016/01/izin-ekspor-konsentrat-freeport-indonesia-habis/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline