Lihat ke Halaman Asli

normalitaberliana

mahasiswa kesehatan masyarakat

Minum Kopi untuk Menghilangkan Ngantuk? Ini Efek Sampingnya

Diperbarui: 7 Desember 2024   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam beberapa tahun terakhir industri kopi di Indonesia mengalami peningkatan pesat. Seringkali kita melihat kedai-kedai kopi yang jaraknya berdekatan membuktikan persaingan ketat dalam bisnis kopi sangat sengit dan keras. Kedai-kedai kopi berlomba memberikan kenyamanan sehingga konsumen betah dan mau datang lagi atau memesan menu andalannya lagi. Keberadaan kedai kopi juga membuat kita lebih mudah mendapatkan kopi untuk membantu kita tetap terjaga terutama saat bekerja.

Kebiasaan minum kopi terbentuk di berbagai kalangan, mulai dari pekerja kantoran hingga kalangan pelajar. Kopi menjadi konsumsi utama dalam memulai hari untuk mengurangi rasa kantuk dan mood booster. Kandungan kafein dalam kopi memang dapat menghilangkan kantuk. Kafein adalah zat stimulan yang merangsang sistem saraf pusat, sehingga dapat membuat tubuh terasa lebih berenergi dan mood membaik.

Efek segar dan hilangnya rasa kantuk biasanya dirasakan 30 menit setelah minum kopi dan pengaruhnya akan bertahan 5-6 jam. Namun, setiap orang bisa berbeda-beda tergantung pada usia, kondisi kesehatan, hingga jenis kopi yang diminum.

Kadar kafein pada tiap kopi bisa berbeda-beda tergantung dari jenis kopinya, cara mengolahnya atau proses memanggangnya, jenis hasil pengolahan kopinya, dan jumlah takaran sajinya. Perbedaan kadar tiap jenis kopi adalah sebagai berikut:

  • Segelas kopi hitam murni yang diseduh 240 ml mengandung sekita 70-140 mg kafein
  • Segelas Espresso 30 ml mengandung 63 mg kafein
  • Segelas Espresso dengan campuran susu mengandung 63 mg kafein sedangkan untuk ukuran besar bisa mengandung hingga 125 mg kafein
  • Segelas kopi instan 240 ml mengandung 30-90 mg kafein

Mengonsumsi kopi di pertengahan pagi, sekitar pukul 09.00--11.00 dianggap bisa meningkatkan kadar hormon kortisol yang membuat lebih terjaga dan lebih segar. Meskipun dapat membuat tubuh terasa lebih segar, konsumsi kopi tetap tidak boleh berlebihnan. Batas wajar konsumsi kopi adalah 400 mg atau sekitar 4 gelas ukuran 240 ml kopi hitam murni.

Macam-macam Efek Samping Minum Kopi

Efek samping minum kopi ada berbagai macam. Efek ini bisa terjadi pada orang yang tidak biasa minum kopi atau jika dikonsumsi berlebihan, diantaranya:

  • Insomnia
    Kafein membuat tubuh terus terjaga, lebih fokus, dan meningkatkan konsenstrasi. Namun bagi orang yang tidak terbiasa atau yang mengkonsumsinya berlebihan akan merasa sulit tidur. Hal itu justru membuat tidak bisa produktif karena tubuh kurang beristirahat. Mengkonsumsi kopi bukan untuk menggantikan jam istirahat tubuh kita.

  • Gelisah
    Kafein membuat kita lebih wasapada karena memiliki efek stimulan. Namun, efek ini juga bisa membuat kita merasa cemas dan gelisah. Efek ini bahkan bisa menyebabkan kepanikan dan gangguan cemas.

  • Gangguan Pencernaan
    Kopi memiliki efek pencahar maka dari itu beberapa orang sering merasa ingin buang air besar setelah meminum kopi. Efek ini membuat usus menjadi lebih aktif sehingga pencernaan menjadi lebih cepat.

  • Sering Buang Air Kecil
    Kafein memiliki sifat diuretic sehingga dapat merangsang pembuangan urin. Inilah yang membuat kita lebih sering buang air kecil setelah mengkonsumsi kopi.

  • 'Kecanduan' Kafein
    Efek ini muncul apabila sudah terbiasa minum kopi kemudian menghentikan kebiasaan itu dengan tiba-tiba. Pada keadaan ini, kita bisa merasa sakit kepala, pusing, mual, sulit berkonsentrasi, hingga perubahaan mood yang ekstrim.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline