Lihat ke Halaman Asli

Nor Hilmi Wati

Pelajar/Mahasiswa

Kontra antara Realita dan Seruan Agama sebagai Solusi Global

Diperbarui: 15 November 2022   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kontra Antara Realita dan Seruan Agama Sebagai Solusi Global

Pada 02-03 November 2022 PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) mengadakan Forum Agama G20 atau R20 di Nusa Dua, Bali. Terhitung ada 338 partisipan yang berasal dari 32 negara menghadiri forum tersebut.

Forum yang bertemakan Komunike R20: Upaya Pastikan Agama Berfungsi Sebagai Sumber Solusi Global ini dilaksanakan sebagai respon atas konflik yang terjadi di belahan dunia yang mereka yakini salah satu penyebabnya ialah sentimen antar kelompok agama. 

Sebagaimana dilansir pada laman www.merdeka.com dengan judul artikel "Gelar Pertemuan R20 di Jogja, Para Pemimpin Agama Dunia Serukan Ini". Ada dua hal yang dibahas dalam forum tersebut yaitu, pertama seruan untuk bergabung dan membangun sebuah aliansi global yang didirikan atas nilai-nilai peradaban. 

Kedua, menjadikan agama sebagai sumber solusi global, salah satu poin yang ditekankan ialah melindungi manusia dari kekerasan dan penderitaan yang dipicu oleh konflik.

Hal ini menjadi cukup menarik untuk dibahas sebab seruan untuk menjadikan agama sebagai sumber solusi global justru bertentangan dengan realita yang terjadi. Sejak dulu hingga hari ini tidak sedikit orang-orang yang berjuang menyerukan agamanya dikriminalisasi dan dianggap mengganggu keutuhan negara. 

Contohnya, umat Islam yang berjuang menerapkan Islam secara menyeluruh dituduh sebagai teroris dan dianggap radikal. Ini merupakan tudingan tidak berdasar yang selalu menyasar Islam. Isu radikalisme dan terorisme terus dinarasikan untuk membuat Islam dan ajarannya terlihat "buruk", istilah intoleran, merasa ekslusif, dan lain-lain disematkan kepada kaum muslim yang berusaha mengamalkan dan menyerukan Islam kaaffah. 

Barat dengan agenda-agenda strategisnya secara global senantiasa berusaha menjatuhkan Islam dengan menyuguhkan berbagai program yang diyakini dapat mengatasi aksi radikalisme dan terorisme, di antaranya deradikalisasi, moderasi beragama, dan sebagainya. Maka menjadi pertanyaan apa yang dimaksud dari menjadikan agama sebagai solusi global, jika di sisi lain jelas-jelas terjadi penolakan Islam ideologi?

Agama Sebagai Pemicu Konflik

Anggapan bahwa agama adalah pemicu konflik sebenarnya lahir dari bentuk kekhawatiran rakyat Eropa atas kekuasaan gereja yang justru melahirkan kemunduran dan penindasan. Mengutip dari laman jurnalposmedia.com dengan judul "Sekularisme, Trauma Masa Lalu Bangsa Eropa" peristiwa ini dikenal dengan istilah "dark age" yang terjadi di Eropa. 

Di mana pada saat itu gereja menguasai sebagian besar kehidupan mereka, mulai dari ranah ekonomi, pendidikan hingga politik. Terjadi pengekangan di mana kreativitas dilarang, tidak ada kebebasan untuk berpendapat kecuali bagi para ahli agama, ilmu pengetahuan dan ilmuwan dimusuhi bahkan dibunuh. Selama berabad-abad begitu banyak kesulitan dan kesengsaraan yang dirasakan oleh orang-orang Eropa sehingga melahirkan pemikiran skeptis terhadap gereja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline