Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang dimana terjadi pertemuan antara pengajar yang mengajar dan siswa. Sekolah bisa membentuk karakter anak, karakter itu bisa terbentuk dari segi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar, pergaulannya dengan teman-temannya, dan lain sebagainya. Dapat di ketahui bersama bahwa lingkungan merupakan salah satu hal mendasar yang dapat mempengaruhi karakter anak. Seperti yang telah di singgung diatas bahwa lingkungan pendidikan dapat membentuk karakter anak, hal ini dikarenakan dari sekolah anak mendapatkan banyak informasi dan pengalaman. Mengenai karakter anak yang diharapkan oleh semua orang adalah karakter yang positif.
Karakter positif adalah karakter yang baik dan terbentuk dari dalam diri seseorang sejak dini. Karakter baik tentunya sangat diharapkan oleh sekolah, negara, dan terutama kedua orang tua si anak. Karakter positif itu contohnya seperti taat dalam beragama, sopan, santun, jujur, bertanggung jawab dan lain sebagainya. Pada agama Islam Rasulullah Saw merupakan suri teladan karena mempunyai sifat yang mulia salah satunya adalah jujur dan amanah. Salah satu karakter positif yang perlu diterapkan sejak dini adalah kejujuran.
"Menurut Transparrency International atau Badan Antikorupsi Dunia yang bertempat di Berlin, jumlah korupsi di Indonesia masih berada di angka tinggi yaitu 37. Hal ini menunjukkan, jika setiap tahun ada puluhan pejabat yang tidak amanah akan tugas dan tanggung jawab yang mereka emban" (Jessica, 2018). Untuk mencegah adanya lagi kasus seperti diatas, kita dapat mencegahnya sejak dini dengan menerapkan kantin kejujuran di sekolah. Kantin kejujuran adalah kantin yang menjual makanan dan minuman yang mana penjualnya tidak ada dan hanya ada makanan dan minumannya saja. Pembeli disini hanya akan membayar sesuai dengan harga yang akan dia beli.
Praktiknya menurut saya begini, makanan dan minuman itu ditaruh penjual di kantin dan disana sudah dituliskan harga dari setiap makanan dan minuman yang telah tersedia. Serta disana juga disediakan tempat uang. Pembeli melihat apa yang dia inginkan, jika dia sudah memutuskan dia bisa melihat harga yang tertera dan membayarnya. Jika uang itu memerlukan kembalian maka dia juga yang mengambil kembaliannya sendiri. Setelah melakukan pembayaran dia bisa mengambil makanan yang sudah dia bayarkan tadi.
Sebagai pemilik kantin kejujuran kita haruslah bergantung kepada Allah SWT. Kita harus yakin bahwasannya rezeki seseorang itu tidak akan pernah tertukar antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan dari sudut pandang pembeli kita harus menanamkan pola pemikiran bahwa Allah SWT., itu maha melihat dan mengetahui segalannya. Kita juga harus sadar bahwa pada gerak-gerik kita sehari-hari ada dua orang malaikat yang diperintahkan Allah SWT., untuk selalu mengawasi kita dan mencatat amal baik dan buruk yang selalu kita kerjakan.
Kantin kejujuran ini memiliki manfaat untuk membantu anak dalam hal menerapkan kejujurannya. Kejujuran yang dimaksud disini tidak saja berguna di dunia tetapi juga untuk bekal diakhirat. Serta dari kantin kejujuran ini diharapkan kedepannya di negara kita tercinta ini tidak ada lagi yang namanya korupsi. Kantin kejujuran ini juga memiliki unsur tolong menolong baik dari sisi penjual dan pembeli. Sisi penjual mengharapkan apa yang dijualnya laku dan memperoleh penghasilan untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari. Sedangkan dari sisi pembeli seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa dari kantin kejujuran ini dapat melatih dirinya untuk bersikap jujur.
Mengenai kejujuran sangat disayangkan karena sebagian orang banyak yang menggampangkan hal ini. Terbukti dalam kehidupan sehari-hari kita masih sering tidak jujur atau berbohong baik itu dengan teman, guru, bahkan orang tua. Oleh karena itu kantin kejujuran ini merupakan salah satu alternatif yang bisa diterapkan oleh sekolah-sekolah untuk membentuk karakter jujur anak sejak dini agar kedepannya Indonesia bisa terbebas dari yang namanya korupsi. Korupsi sendiri memang sulit untuk ditanggulangi, jika faktanya benar seperti itu setidaknya kita bisa meminimalisir korupsi dari sekarang karena jika tidak dimulai dari kita sendiri sebagai penerus bangsa dan agama dari siapa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H