Disaat bulan puasa, minuman dan kudapan ringan menjadi primadona sebagai menu berbuka puasa atau takjil. Selain menyegarkan dan menghilangkan dahaga setelah menahan haus seharian, takjil juga sangat cocok untuk menghilangkan rasa lapar tapi tidak terlalu mengenyangkan sehingga bisa dengan nyaman melaksanakan ibadah salat maghrib dan isya serta tarawih merasa kekenyangan ataupun lapar. Salah satu kudapan yang saya rekomendasikan adalah es selendang mayang.
Es Selendang Mayang adalah kudapan tradisional khas Betawi yang bisa menghilangkan dahaga sekaligus mengganjal perut. Asal nama hidangan legendaris ini dari cerita rakyat si Jampang Mayang Sari. Dikutip dari Kompas.com, budayawan Yahya Andi Saputra mengungkapkan Nama Mayang diartikan sebagai sesuatu yang cantik dan indah. Yahya mendeskripsikan sosok Mayang Sari menurut cerita rakyat, bahwa ia adalah seorang wanita yang cantik. Mayang Sari memiliki hidung yang mancung, matanya bulat, dan bulu matanya lentik. Dari sinilah selendang mayang diasumsikan memiliki keindahan seperti itu. Nama Selendang Mayang sendiri berasal dari kata "Selendang" karena lapisan puding nya yang berwarna hijau putih dan merah bak selendang para penari. Sedangkan kata "Mayang" berarti manis dan kenyal.
Merujuk pada artikel yang diterbitkan dinas kebudayaan Jakarta, resep pembuatan selendang mayang sudah diturunkan dari nenek moyang sejak tahun 1940-an. Es selendang mayang sempat hilang dan muncul lagi pada tahun 1990-an. Pada awalnya pedagang Selendang Mayang menggunakan pikulan untuk menjual dagangannya dan berkeliling masuk dari kampung satu ke kampung lainnya. Dahulu para pedagang memotong Selendang Mayangnya menggunakan pisau yang terbuat dari bambu.
Es selendang mayang terbagi menjadi 3 komponen, yaitu puding/kue kenyal yang terbuat dari campuran tepung sagu, tepung hunkwe dan air. Kemudian ada saus gula yang terbuat dari gula merah yang dicampur air dan dimasak bersama daun pandan. Yang terakhir adalah kuah santan. Es selendang mayang yang memadukan kue kenyal dengan kuah manis dan gurih akan terasa begitu menyegarkan apalagi jika ditambahkan dengan es.
Sayangnya penjual es selendang mayang saat ini sudah jarang dan sulit ditemukan. Karena semakin langka, sepengetahuan saya penjualnya hanya bisa ditemukan di kawasan wisata di Jakarta, seperti Kota Tua. Harga Selendang Mayang umumnya kisaran Rp 5 ribu - Rp 10 ribu. Mari kita lestarikan kuliner khas daerah yang jadi warisan budaya nenek moyang kita, jangan sampai punah karna kalah bersaing oleh kuliner moderen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H