Lihat ke Halaman Asli

Menagih Janjimu, Jokowi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini pemberitaan mengenai pencalonan Joko Widodo sebagai calon Presiden Indonesia banyak diperbincangkan. Bukan hanya itu, dari berbagai survey yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey juga menjadikan Jokowi sebagai unggulan. Orang yang saat ini tengah menjabat sebagai Gubernur Jakarta ini mampu menyaingi para pemimpin Parpol macam ARB, Prabowo, bahkan Megawati.

Minggu (12/1) kemarin, ribuan orang yang menamakan dirinya sebagai Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 menggelar aksi mendukung Jokowi di kawasan Bunderan HI. Warga Jakarta yang sedang menikmati car free day diminta untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan pencalonan Jokowi sebagai calon RI 1. Tidak hanya itu, di berbagai media sosial juga banyak yang membentuk aksi “dukung Jokowi” ini.

Namun saya pribadi menolak jika nantinya Jokowi benar-benar mencalonkan diri atau dicalonkan dalam Pilpres nanti. Bukan karena meragukan kapabilitas yang dimiliki oleh sang Gubernur DKI, melainkan hanya ingin menagih janji Joko Widodo sebelum ia memenangi Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu. Karena dalam salah satu janji yang beliau buat bersama Ahok pada masa kampanye adalah tidak akan menjadi “kutu loncat” jika menang Pilkada. Itu artinya Jokowi harus memenuhi masa baktinya kepada Ibukota selama lima tahun ke depan dan membenahi Jakarta seperti yang pernah dijanjikannya.

Jika Kita melihat kondisi kota Megapolitan Jakarta saat ini, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Jokowi. Masalah tahunan Jakarta yang belum juga terselesaikan seperti macet, banjir, dan kondisi lain yang tak layak bagi sebuah Ibukota Negara. Bahkan hari ini Kita bisa melihat bagaimana hampir di seluruh wilayah Ibukota ini digenangi air. Memang, ini bukan hanya menjadi tugas Jokowi, dan Ahok saja. Sejatinya Kita semua memiliki peran guna tercapainya tujuan Jakarta sebagai Ibukota yang layak.

Di samping semua itu saya kira Indonesia masih punya banyak calon pemimpin potensial yang mampu membawa perbaikan bagi Indonesia. Sehingga tak seharusnya menganggu kinerja Jokowi yang saat ini sedang berusaha memperbaiki kota Jakarta sebagai Ibukota yang lebih baik lagi. Mari dukung Jokowi melanjutkan pekerjaannya seperti jargonnya saat kampanye lalu yakni, “JAKARTA BARU”.

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline