Lihat ke Halaman Asli

Norberth Javario

Penjaga Perbatasan

Antara Pisang Goreng dan Mahalini Raharja

Diperbarui: 25 Juli 2024   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokpri

Pisang goreng merupakan makanan olahan buah pisang paling populer di Indonesia. Semua daerah di Indonesia pastilah tahu jenis kuliner ini. Entah dari mana bermula, yang pasti ialah sejak minyak goreng dan gandum ada, orang-orang mulai berpikir untuk mengkombinasikan buah pisang dengan bahan-bahan itu untuk selanjutnya dipanaskan dengan api. Jadilah pisang goreng, seperti yang saya nikmati sore ini.

Jauh sebelum itu -- beribu-ribu tahun lalu - nenek moyang kita pastilah hanya tahu makan buah pisang saja. Semua yang dari alam langsung dimakan begitu saja karena pengetahuan mereka masih amat terbatas.

Lalu sejak mengenal api, buah pisang tidak hanya langsung dipetik lalu dimakan melainkan sudah dimodifikasi dengan dibakar dulu. Secara amat bertahap dari masa ke masa, manakala pengetahuan manusia pun bertambah, semua yang dari alam tidak langsung dikonsumsi namun diolah atau dimodifikasi demi mendapatkan cita rasa berbeda.

Nampaknya ini sudah menjadi naluri dasar manusia untuk berlomba-lomba menciptakan standar baru dalam hal apa pun, termasuk dunia kuliner. Ingatlah bahwa keinginan manusia itu tidak terbatas dan akan selalu ada orang-orang yang menembus batas-batas terakhir dari apa pun meski kita merasa hal itu sudah cukup atau nyaris mustahil dicapai. 

Saya takjub kala membuka Youtube dan melihat aneka resep makanan berbahan dasar pisang seperti bolu pisang, pisang crispy, pisang dengan telur dan santan, pisang dengan roti tawar, kroket pisang, pisang kembung, hingga menu unik seperti pisang kukus super montok.

Demikianlah, meski sudah ada beragam menu unik dari olahan buah pisang dan sudah pasti lezat, namun akan selalu ada orang yang merasa tidak puas dan mencari-cari terobosan demi mencapai kelezatan baru lagi. Di tangan seorang koki ahli, buah pisang bisa dijadikan aneka makanan lezat di luar imajinasi awam yang menyebabkan air liur meleleh meski dengan melihatnya saja.

***

Beberapa minggu lalu ramai berita mengenai cerita operasi plastik pasangan selebriti Rizky Febrian dan Mahalini. Nada kekecewaan berseliweran di mana-mana, menyayangkan mengapa Mahalini yang sudah cantik namun tak juga merasa puas dengan kecantikannya itu lalu melakukan oplas lagi.

Soal oplas ini rasanya sudah menjadi hal biasa di kalangan artis. Demi mempertahankan atau menambah penampilan agar sedap dipandang, klinik-kilinik kecantikan ternama menjadi tujuan mereka. Dan dengan makin menjamurnya klinik-klinik serupa, oplas tidak lagi identik dengan artis semata tetapi juga bagi masyarakat awam yang ingin tampil menawan. Asal ada uang maka jadilah. 

Jika Anda merasa hidung kurang mancung, dagu kurang lancip, atau kelopak mata kurang mendukung bola mata Anda bagai bulan purnama, pergilah ke sana dan Anda bisa memesan bentuk apa saja yang sesuai selera lalu sim salabim, Anda mungkin sulit dikenali lagi kalau sekilas dilihat. Jadilah Anda mencapai standar kecantikan -- atau ketampanan -- masa kini yang setipe dengan artis-artis Hollywood atau Korea.

Apakah ini berarti Anda tak mensyukuri pemberian Tuhan? Apakah ini berarti Anda mengingkari apa yang sudah diberikan Tuhan? Jika Anda cermat mengikuti narasi tentang pisang goreng di atas, Anda tentu sudah mendapat poinnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline