Lihat ke Halaman Asli

Norberth Javario

Penjaga Perbatasan

Tentang Mendepak atau Merangkul Lawan Politik Sesudah Kemenangan Pilkada

Diperbarui: 3 Juli 2022   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Koleksi Pribadi

Tulisan ini merupakan hasil renungan setelah berbincang santai dengan beberapa rekan "pengamat politik".

Sudah umum bahwa sesudah pilkada, terbentuk gejolak yang tidak biasa dalam tubuh pemerintahan. Ada beberapa cara pandang menarik yang patut disimak menyikapi fenomena lima tahunan ini.

Satu sisi melihatnya sebagai kesempatan emas yang setali tiga uang dengan menang tebakan empat angka kupon putih dikali seribu lembar. 

Orang-orang di pihak ini percaya bahwa mimpi disertai usaha dan kerja keras pastilah mendatangkan hasil manis, semanis madu. Yang lebih penting dari itu, regukan manis madu ini harus dirasakan selama lima tahun. Menurut mereka, apa yang diperjuangkan dengan keras memang pantas diganjar keberkahan selama lima tahun.

Sisi lainnya melihat sebagai kekalahan perang yang tak boleh ditangisi berkepanjangan. Tentu mereka berpikir, hanya prajurit cengeng yang tenggelam dalam rundungan duka lara mendalam. 

Sejenak tunduk dan menyesali sebuah kekalahan adalah hal wajar dan manusiawi namun sesudah itu harus segera bangkit merekayasa kekuatan baru lagi demi pertempuran lima tahun mendatang. Waktu tak boleh dibuang-buang percuma hanya untuk duduk tepekur menangisi nasib.

Di luar dua cara pandang di atas, hanya sedikit orang yang memandang bahwa dinamika yang terjadi merupakan proses alamiah demi menemukan titik keseimbangan baru pada pemerintahan.. 

Orang-orang ini melihat segala sesuatunya dengan kamera yang di-zoom out. Perspektif diluaskan sehingga hal-hal kecil hanya dianggap remeh-temeh belaka. 

Dengan demikian, menang atau kalah sama sekali tak menjadi masalah serius dari sudut pandang mereka. Memang, kelihatannya risiko minimal saat mengambil posisi seperti kelompok ini dibanding dua kelompok sebelumnya.

*****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline