Lihat ke Halaman Asli

Nora Oya

“If you think you are too small to make a difference, try sleeping with a mosquito.” - Dalai Lama

Ketika Semua Berlomba Menunjukkan Toleransinya

Diperbarui: 28 Januari 2020   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : tribunnews.com

Ada fenomena menarik yang terjadi belakangan ini. Tadinya, saya pikir saya salah memperhatikan. Ternyata benar. Coba deh perhatikan. Menjelang perayaan Natal tahun lalu, hingga Natal tiba bahkan sampai Natal lewat pun. Begitu banyak ucapan selamat merayakan Natal di semua grup whats app. Padahal umat kristiani itu minoritas.

Awalnya saya berpikir, mungkin karena sekarang masyarakat sudah melek teknologi. Kemudian kemudahan berkomunikasi begitu terbukanya sehingga setiap orang bisa mengakses hubungannya dengan sesama dengan lebih mudah.

Begitu juga ketika tahun baru Masehi tiba. Masih banyak yang mengucapkan selamat. Walaupun sebagian sudah mengucapkan bebarengan dengan ucapan selamat Natalnya.

Lebih menarik lagi. Karena di bulan yang sama tahun baru Xin Cia bagi masyarakat Tionghoa dan keturunannya terjadi.

Lagi-lagi ucapan selamat tahun baru yang diiringi ucapan Gong Xi Fat Choi kembali menghujan dengan deras di grup-grup chatting. Padahal komunitas Tionghoa itu lebih minoritas lagi. Bahkan bisa dihitung dengan sebelah tangan di grup chatting yang jumlah pesertanya sampai ratusan.

Bukankah itu menarik? Karena ditahun-tahun sebelumnya hal itu tidak terjadi. Betul. Ada ucapan selamat untuk mereka yang merayakan Natal dan tahun baru Masehi atau Xin Cia.  Namun ucapan-ucapan itu tidak sederas tahun ini.

Menarik tentu saja. Ditengah maraknya ribut-ribut intoleransi dan radikalisme. Justru masyarakat berbondong-bondong menunjukkan toleransinya. Ketika masyarakat melirik saling curiga terhadap orang disebelahnya. Mereka pun saling berebut menunjukkan toleransinya. Lepas dari apakah ucapan itu tulus atau sekedar agar tidak dituduh intoleransi saja.

Bukan kah kondisi ini sebenarnya indah? Ternyata hikmah dibalik pilpres tahun lalu yang gaduh masih ada.

Meskipun pada  akhirnya kita menjadi tahu siapa teman siapa 'lawan' karena kedok mereka terbuka. Patut dibanggakan karena ternyata nilai toleransi itu masih ada di Masyarakat Indonesia. 

Karenanya cintailah negeri ini tanpa pernah lelah. Agar perjuangan dan pengorbanan  para pendiri negeri ini tak akan pernah sia-sia! 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline