Kepribadian (personality) merupakan kajian psikologi yang berasal atau terlahir dari pemikiran, kajian atau temuan-temuan para ahli. Objeknya adalah "human behavior" perilaku manusia yang pembahasannya berhubungan dengan apa, mengapa, dan bagaimana perilaku tersebut.
Kepribadian atau psyche melingkup semua aspek mulai dari pikiran,perasaan dan tingkah laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian membimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak seseorang dilahirkan kepribadian mempunyai kekuatan untuk membentuk kesatuan. Ketika kepribadian itu dikembangkan, maka harus berusaha mempertahankan kesatuan dan harmoni antar semua elemen kepribadian.
Menurut pendapat (Hanggraeni 2011:19), kepribadian adalah cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian merupakan faktor utama bagi individu, untuk menentukan bagaimana seseorang berpikir, berperilaku dan berperasa dalam berbagai situasi yang berbeda-beda. Disimpulkan bahwa kepribadian adalah gambaran diri seorang individu yang dilihat dari cara berpikir, berperilaku, berperasa dan berinteraksi dengan orang lain.
Definisi kepribadian secara etimologis
- Istilah Bahasa Inggris untuk Kepribadian adalah personality.
- Berasal dari Bahasa Latin "persona", yang artinya topeng dan "personare", yang artinya menembus.
- Topeng adalah perlengkapan yang selalu dipakai dalam drama Yunani Kuno untuk menunjukan karakter yang dimainkan.
- Makna dari personare adalah para pemain drama melalui topeng menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia
Definisi kepribadian secara terminologis
- Definisi menurut Gordon W. Allport, Kepribadian adalah organisasi dinamis yang berasal dari dalam diri setiap individu yang terdiri dari sistem psiko-fisik guna penyesuaian diri yang unik (khusus) dari individu tersebut terhadap lingkungannya.
Definisi kepribadian dari berbagai aliran
- Psikoanalisis (Sigmund Freud), Kepribadian terdiri dari 3 komponen yaitu (naluri), Ego (Kesadaran atau "aku") dan Superego (hati nurani)
- Behaviorisme (Skinner), Kepribadian dipandang sebagai rangkaian kebiasaan (habit) yang tersusun dari sejumlah stimulus dan reaksi (response) yang memperoleh penguatan (reinforcement)
- Psikologi kognitif (Leon Festinger), Kepribadian adalah proses berpikir dan membuat keputusan.
- Psikologi humanistik (Maslow), menekankan kebebasan berperilaku sebagai bagian dari kepribadian.
- Biopsikologi (Richard Davidson), Kepribadian adalah hasil kerja bagian-bagian dari otak yaitu prefrontal cortex sebagai pusat rasio dan amygdala sebagai pusat dari emosi
Kepribadian Manusia dalam Perspektif Pendidikan Islam, bisa dilihat dari dua aspek yang berkaitan dengan kepribadian manusia dalam Al-Qur'an. Pertama, kepribadian dan aspek rohaniah manusia saling berhubungan. Manusia dalam bahasa Arab berasal dari kata insan, yang berarti lupa dan al-uns atau anisa yang berarti jinak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia sebenarnya bersifat jinak, bisa menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan situasi atau kondisi lingkungan dan kehidupan yang dihadapinya.
Islam mampu menjaga kesejatian manusia sebagai makhluk berbudaya yang sarat dengan etika dan sopan santun. Ditempuh dengan cara belajar. Karena dengan belajar manusia dapat memahami sesuatu, mulai dari hal-hal kecil secara potensial maupun aktual, sehingga dapat merancang tindakan agar memberikan manfaat, kebergunaan dan kemaslahatan bagi kehidupan sesamanya.
Kedua, berkaitan dengan fisik serta aspek lahiriah dan jasmaniah manusia. Didefinisikan, manusia berasal dari bahasa Arab basyar yang berarti kulit manusia atau proses kematian.
Artinya, manusia adalah makhluk fisik yang akan berakhir dengan kematian. Dapat pula diartikan bahwa manusia adalah makhluk fisik lahiriah dan jasmaniah yang didorong oleh kodrat alamiah seperti keinginan/nafsu untuk makan, minum, tidur, dan sebagainya. Dengan aspek fisik ini, gagasan, pemikiran, bahkan perasaan manusia dapat diwujudkan dalam suatu karya dan cipta manusia yang menempati ruang tertentu dan dapat diraba seperti lukisan, tarian, pahatan, dan sebagainya.
Definisi manusia sempurna menurut Islam dimulai dari tiga wilayah dan pekerjaan besar pendidikan islam dalam membina kepribadian manusia , sebagaimana dijelaskan oleh Ahmad Tafsir, kepribadian setidaknya mempunyai kelengkapan aspek yang mencakup, dimulai dari jasmaninya sehat serta kuat, akalnya cerdas serta pandai, serta hatinya penuh keimanan kepada Allah. Sehingga dengan begitu gerak dan langkah pendidikan Islam dalam membina kepribadian manusia selaras bisa dengan tujuan pendidikan Islam yang bersifat komprehensif, yakni mencakup tujuan pada aspek jasmani, akal, dan hati.