Lihat ke Halaman Asli

Noppia Anggraini

Mahasiswa penerima Beasiswa Riset BAZNAS RI 2021

Keuangan Sosial Islam terhadap Reduksi Gelombang Urbanisasi

Diperbarui: 11 Mei 2022   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Momen Pasca hari raya sering menjadi ajang urbanisasi. Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memprediksi 150.000 sampai 180.000 pendatang baru akan tiba di Jakarta pasca Lebaran 2022. Belum meratanya kesempatan kerja antara daerah dan pusat sering menjadi alasan utam. Namun seringkali para pendatang tidak didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. 

Bagaimana Peran Keuangan Sosial Islam Mengatasi Fenomena Ini ?

Dampak Urbanisasi terhadap Lingkungan Kota

  1. Dampak Tata Kota

Saat ini, lahan kosong di kota besar sangat jarang ditemui dan beralih fungsi menjadi tempat tinggal. Ruang lalu lintas kendaraan, bahkan tempat parkir baik yang legal, dapat berdampak dan merusak tatanan kota hingga menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

       2. Dampak Kesehatan

Masyarakat yang melakukan urbanisasi, umumnya memiliki kendaraan. Pertambahan volume kendaraan yang membanjiri kota menyebabkan kemacetan dan menimbulkan berbagai polusi atau pencemaran yang dapat menganggu kondisi kesehatan masyarakat.

3. Dampak Sosial dan Ekonomi

Banyak diantara masyarakat yang berurbanisasi tidak memiliki keterampilan yang memadai dan sulit bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Bahkan masyarakat yang gagal memperoleh pekerjaan terpaksa tinggal di kota dan menjadi tunakarya , tunawisma dan tuna susila.

Konsep Keuangan Sosial Islam

Keuangan Sosial Islam merupakan aktivitas keuangan yang secara langsung berkontribusi pada pembangunan perekonomian melalui redistribusi pendapatan dan kekayaan. Konsep keuangan Islam berpotensi membantu mengatasi permasalahan yang timbul akibat urbanisasi.

3 Kategori Instrumen Keuangan Sosial Islam (Islamic Sosial Finance Report 2020)

1. Instrumen Tradisional Islam berbasis filantropi, zakat, sedekah dan wakaf

Instrumen keuangan sosial Islam berupa zakat dan wakaf dapat digunakan sebagai subsidi pendidikan khusus untuk masyarakat kurang mampu terutama di pendesaan. Pendidikan ini dimaksudkan agar mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja, sehingga SDM yang tersedia berkualitas dan siap untuk dipekerjakan.

2. Yayasan berbasis kerja sama, Qardh dan Kafalah

Keuangan mikro syariah melalui Baitul Maal wa Tamwil (BMT) bisa memberikan pembiayaan untuk modal mengembangkan usaha dan membuka lapangan pekerjaan baru di desa-desa.

3. Bentuk modern lainnya dari layanan keuangan Islam, keuangan mikro syariah, sukuk dan takaful

Sukuk untuk membangun sarana dan prasarana seperti jalan, jembatan, saluran irigasi, sekolah, puskesmas dan pasar sebagai pengembangan teknologi sederhana dan tepat guna di sekitar daerah-daerah pedesaan.

Dampak negatif urbanisasi dapat dicegah dengan pemerataan ekonomi desa dan kota yang adil. Instrumen Keuangan Sosial Islam juga dapat mengambil peran dalam proses pembangunan ekonomi yang lebih merata. Pada dasarnya hidup bersama keluarga adalah hal yang dimpi-impikan oleh masyarakat Indonesia. Apabila kesempatan ekonomi didesa terbuka lebar, insentif masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi akan menurun.


Sumber : IAEI Indonesia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline