Di Negara Indonesia permasalahan sampah tidak ada hentinya menjadi sorotan karena masih banyak sampah yang berserakan dan tidak dibuang sesuai tempatnya. Pada kali ini mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru kelompok 159 dengan anggota 6 orang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Loji Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Pelaksanaan KKN sendiri dilakukan mulai Tanggal 11 Juli -- 10 Agustus. Kuliah Kerja Nyata kelompok 159 mengusung tema Desa Infrastuktur dan Inovasi. Dikarekan saat ini belum sepenuhnya pulih dari ancaman covid-19, maka KKN ini dilaksanakan secara daring akan tetapi boleh saja bilang mengunjungi desa atau KKNya berada di desa sendiri dilakukan secara daring dan luring.
Berdasarkan data yang diambil dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah yang ada di Indonesia sudah mencapai 64 juta ton/tahun. Sebanyak 3,2 juta ton diantaranya yaitu sampah plastic yang dibuang ke laut. Berdasarkan index tahun 2019 mengatakahn bahwa Indonesia secara umum menempati peringkat ke-16 masih kalah dari Negara Thailand, Vietnam, dan Malayasia dalam hal pengolahan sampah plastik. Di sisi lain, pada masa pandemi COVID-19, jumlah timbunan sampah yang masuk ke TPA berkurang 10-15 persen. Ini disebabkan banyak masyarakat yang menjalankan kebijakan bekerja dari rumah serta kecenderungan masyarakat yang memesan makanan secara daring. Adapun 90 persen makanan tersebut dikemas menggunakan plastik sekali pakai.
Di desa Loji sendiri terlihat cukup bersih dan rapih di sekitar rumah warga, sekolah, baik di gang gang kecil. Namun, setela melihat lebih dalam terdapat pembuangan sampah di ujung pemukiman warga, yang terletak di samping pemakan umum. Disana terlihat sangat menumpuk sampah dan sampahnya pun tidak di kelompokan mana organic mana bukan. Jika ini dibiarkan begitu saja tentunya akan berpengaruh kurang baik untuk warga sekitar. Di sisi lain, Wulan warga sekitar mengatakan bahwa pembuangan sampah di desa Loji masih belum terkoordinasi dengan baik. Maka dari itu Mahasiswa KKN kelompok 159 ingin mengubah mindset warga untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah sesuai dengan pengelompokannya. Sebagai bahan percobaan terlebih dahulu, mahasiswa mengajak warga gang Lambe, begitulah mereka menyebut perkumpulan gang kecil itu. Ini di lakukan untuk langkah awal jika di gang ini sudah ada kemajuan maka akan diperluas lagi cakupannya.
Pada tanggal 20 Juli mahasiswa mulai melakukan keliling desa Loji untuk melihat infrastuktur dan kondisi desa Loji, dan ter dapat pembuangan sampah akhir yang kurang rapih dan cukup berserakan. Pada tanggal 02 Agustus mahasiswa melakukan survei ke rt 06 untuk penempatan tempat sampah organic dan anorganik serta meminta izin ketua rt setempat untuk hal ini. Dilanjutkan pada tanggal 03-04 Agustus mulai mempersiapkan alat dan bahan serta proses pembuatan tong sampah organic dan anorganik. Setelah itu mahasiswa membuat sebuah pamflet untuk menambah wawasan warga mengenai sampah organic dan anorganik, jenis -- jenisnya, manfaat bagi warga serta dampak apabila membuang sampah sembarangan. Dengan menyebarkan pamflet secara online di harapkan warga jadi tergerak hatinya untuk melakukan pemilahan sampah. Adapun isi pamflet sebagai berikut :
- Pengertian sampah organik dan anorganik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup dan bisa terurai dengan sendirinya. Sementara sampah anorganik merupakan sampah non-hayati yang menyerupai produk sintetik atau yang diproses dari teknologi pengolahan.
- Ciri Sampah Organik dan Anorganik
Ciri -- Ciri Sampah Organik :
1. Mudah Terurai melalui proses pembusukan
2. Biasanya sisa dari mahluk hidup
3. Jika diolah lagi dapat bermanfaat untuk mahluk hidup lain
Ciri -- Ciri Sampah Anorganik :