Lihat ke Halaman Asli

Alam Semesta dan Penciptaannya

Diperbarui: 25 Desember 2018   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(nationalgeographic.grid.id)

Asal usul terciptanya alam semesta atau kejadian alam telah dibahas oleh hampir semua agama. Beberapa pakar agama telah mengemukakan pendapat mereka berdasarkan kitab sucinya. Selain pakar agama, ada pula para filsuf yang mempunyai pendapatnya sendiri mengenai asal usul terjadinya alam semesta. Proses penciptaan alam semesta pun telah dijelaskan di dalam kitab suci Al-Qur'an.

Dalam arti yang luas, yang dinamakan alam adalah hal-hal yang berada di sekitar kita, yang dapat kita lihat, karena kita dikelilingi oleh alam. Secara lebih spesifik lagi, Fazlur Rahman mengatakan bahwa alam adalah sebuah tatanan yang berkembang dan dinamis yang merupakan bagian dari perilaku Tuhan dan menjadikannya sebagai proses dari aktifitas manusia yang bertujuan (Rahman: 75).

Sekarang, mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Qur'an menjelaskan mengenai terciptanya alam semesta ini. Dalam Qur'an Surat Al-Anbiya: 30 disebutkan: "Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30).

Lalu, Al-Qur'an menjelaskan lagi bahwasanya setelah Allah menciptakan alam in, Allah lantas duduk di atas Arsy, dan di atas Arsy lah Allah mengatur alam semesta ini.

Dialah Allah yang telah mengatur alam semesta melalui takdirnya. Al-Qur'an telah banyak menjelaskan melalui ayat-ayatnya mengenai penciptaan alam semesta secara umum dengan dengan menjelaskan tentang kekuasaan dan keagungan Allah SWT, selain itu juga dijelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang menghubungkan alam dengan Allah sebagai bentuk kekuasaan-Nya.

Pendapat mengenai terbentuknya alam semesta yang paling terkenal adalah karena terjadinya big bang (ledakan besar) pada jutaan tahun yang lalu. Ledakan besar atau Big Bang merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahysat).

Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu (www.wikipedia.com) 

Pencetus teori Big Bang adalah Stephen Hawking. Menurut Stephen, alam semesta (jagat raya) berawal dari suatu massa yang sangat besar dan mengalami ledakan besar yang sangat dahsyat karena adanya suatu reaksi pada inti massa.

Ketika terjadinya ledakan tersebut, bagian-bagian dari massa tersebut terpecah dan berserakan menjauhi pusat ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpecah tersebut menjadi galaksi dalam sistem tata surya.

Filsuf Muslim seperti al-Farabi, dan Ibnu Sina berpendapat bahwa wujudnya alam bukanlah dan bukanlah diciptakan, Allah memang prima kausa, penyebab pertama, penggerak pertama, wajib al-Wujud. Namun, Allah bukanlah pencipta alam, melainkan sebagai penggerak pertama. Allah menciptakan sesuatu dari bahan yang sudah ada secara pancaran (emanasi).

Dengan demikian, Allah menciptakan alam semenjak azali alam semenjak azali dengan materi alam berasal dari energi yang qadim, sedangkan susunan materi yang menjadi alam adalah baru berasal dari pancaran pikiran akal pertama (Sirajjudin: 74).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline