Minggu, 22 Desember 2019 lalu, sekitar kurang lebih 25 ribu orang kompak datang ke Stadion Si Jalak Harupat. Bukan untuk merayakan hari Ibu, tetapi untuk menyaksikan laga klasik dua tim era perserikatan, Persib Bandung melawan PSM Makassar.
Pertandingan tersebut menjadi pertandingan penutup kedua tim di Shopee Liga 1 musim 2019 ini. Baik Persib maupun PSM sudah tidak punya kepentingan apa-apa dalam pertandingan ini, juara sudah diambil Bali United di pekan ke-30, sedangkan zona degradasi sudah "di-booking" oleh Semen Padang, Perseru Badak Lampung FC, dan Kalteng Putra.
Persib yang di awal musim menargetkan juara harus puas di peringkat 6 klasemen akhir. Sedangkan PSM Makassar lebih parah lagi, mereka tertahan di peringkat 12. Musim yang berat memang bagi PSM dikarenakan mereka sangat sulit meraih kemenangan di partai tandang.
Tapi setidaknya musim ini PSM sudah mendapatkan trofi dari turnamen terpanjang di seluruh dunia, Piala Indonesia. Gimana tidak panjang, turnamen ini berlangsung 8 Mei 2018 s.d. 6 Agustus 2019. Edan emang, sungguh profesionalnya PSSI kita tercinta.
Calo Online?
Drama terjadi sebelum laga tersebut berlangsung, bukan karena psy war dari pemain atau pelatih kedua tim. Sesuatu yang sangat jarang terjadi di sepakbola Indonesia, kecuali seperti yang dilakukan oleh pelatih idola sekaligus instruktur penulis saat mengambil Lisensi D kepelatihan, Coach Iwan Setiawan, beberapa tahun yang lalu kepada Coach Djajang Nurjaman.
Drama tersebut bersumber dari suporter Persib Bandung yang kecewa karena sekitar 25.000 tiket pertandingan yang dijual 100% secara online ludes terjual hanya dalam waktu 1 jam saja.
Ya, musim kompetisi selalu berganti, tapi masalah dan pekerjaan rumah Panitia Pelaksana (Panpel) Persib tetap saja di pendistribusian tiket pertandingan.
Tiket online yang tadinya diharapkan menekan jumlah calo malah menimbulkan masalah baru, yaitu penipuan. Saat ini modus penipuan dilakukan dengan cara melakukan print ulang tiket berkali-kali yang nantinya dijual ke para Bobotoh (sebutan suporter Persib) yang sudah putus asa karena tidak kebagian tiket.
Drama terus berlanjut karena banyak Bobotoh yang beranggapan ada "permainan" di internal Panpel Persib sehingga tiket Persib yang katanya sudah habis dijual secara online ternyata masih ada yang bisa menjual di berbagai media lain seperti Instagram dan Twitter dengan harga lebih dari 3 kali lipat.
Sebuah kecurigaan yang belum bisa terjawab, tapi penulis berharap hal tersebut hanya sebuah kecurigaan dan panpel Persib benar-benar bisa memperbaiki sistem pendistribusian tiket mereka musim depan. Aamiin.
Berangkat ke Stadion
Setelah makan siang dengan tongseng sapi yang dibeli di Warung Soejo, sebuah tempat makan yang cukup terkenal dekat daerah kampus Telkom University, penulis mulai berangkat menuju ke stadion dari rumah penulis di kawasan By Pass Bandung.