Lihat ke Halaman Asli

Nopanto

Mounesia

Kisah

Diperbarui: 6 Mei 2021   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepergiannya bak cangkokan mudah yang di renggut dari batang induk. Perpisahan ini menjadi titik batas dalam hidupku. Mungkin ini adalah sebuah Perpisahan yang tak tersimpulkan, ia datang namun aku tak tau kapan ia menghilang dari linimasi waktuku.

Semenjak ia berlalu aku merasa mentari berjalan begitu lambat, merangkaki angkasa inci demi inci seperti keong. Lambat, yaa lambat tak peduli dengan jarak yang ditempuhnya taak akan mungkin di ulang balik atau tidak.

Kesunyian malam membawahku kepada memori di sepertiga malamku
Dimana lelahku dipeluk jarak membentang luas tidak lagi ada dirimu
Dimana cerita-cerita juang darimu yang paling membuat kewalahan adalah rindu
Dimana mengurangi dengan membaca ulang pesan darimu namun itu hanya untuk sekejap saja tidak menentu
Dimana hampir menyerah dan doa yang tidak berhenti menguatkan semua itu.

Npo

Majene, 06-05-21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline