Lihat ke Halaman Asli

Nopanto

Mounesia

Pertanian Berkelanjutan

Diperbarui: 5 Maret 2021   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

#Saludengenku
beriku kesempatan untuk menjelaskan tentang sebuah keadaan, yang mungkin bisa mengubah sebuah pandangan.
seiring dengan perubahan mata uang asing yang naik turun. maka, rupiah harus selalu menyesuikan. bagaimana tidak! sebagai negara berkembang kita harus selalu mengikuti negara maju.
dan mungkin seperti itulah keadaan negeriku saat ini selalu berusa mengikuti perkembangan Zaman, supaya apa? agar tidak ketinggalan zaman katanya. sebuah desa kecil dibawah kaki gunung yang jauh dari hirup pikuk kepenatan kota namun begitu sejuk dan sangat akrab dengan kedamaian. negeri ratusan insan bernaung, bertumbuh dan mencari kehidupan. negeri yang selalu ada takkalah kami harus menepi dari perantauan di negeri orang demi tugas dan pendidikan yang kami harapakan bisa kami abdikan di desa tercinta.
negeri yang akrab disapa dengan nama desa saludengen yang terletak di kecamatan bambang, kabupaten mamasa, provinsi sulawesi barat. saludengen merupakan salah satu desa yang hidup dari pertanian dan kehutanan, hampir semua masyrakat desa hidup dari pertanian dan kehutan.
nama saludengen mulai dikenal dunia internasional karna hasil pertaniannya utamanya dari kakao. karna rasa kakao yang diolah menjadi coklat batangan memiliki rasa yang khas dan disukai oleh pencinta cokelat mancanegara saat mengikuti sebuah ajang tingkat dunia yang disebut “the academy of chocolate” di london, inggris dan mendapatkan silver winner atau peringkat kedua dunia sebagai kategori rasa cokelat khas batangan, sehingga perhatian khusus dari sebuah LSM Internasional untuk membina para petani Kakao di desa ini untuk terus dapat meningkatkan produksi Kakao mereka. Sekarang nama Saludengen bukan hanya menjadi nama sebuah desa tetapi telah menjadi nama sebuah cokelat batangan rasa Saludengen yang dapat ditemui di toko toko cokelat di beberapa negara pecinta cokelat batangan luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline