Lihat ke Halaman Asli

Diary

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diary

Inilah sebuah kelahiran, katamu. Ketika kau, berhasil meluluhkan hatiku, dengan sebuah puisi kesepian. Lalu kau beranjak, mengambil sebuah buku dan menuliskan beberapa baris sajak disana.

Dan akupun semakin heran, mengapa kau begitu giat, menuliskan hal-hal sepele yang selalu kuabaikan.

Akupun pernah jatuh cinta, tetapi tidak seperti engkau yang selalu sibuk menuliskan, setiap detail kejadian, yang pernah kita lakukan.

dan aku, mulai sibuk bertanya, padamu.
Untuk apa kau menuliskan, hal-hal aneh yang sebenarnya, tidak perlu itu,
Dengan ringkas kau jawab, sebab aku ingin, kau mengingatku sebagai buku, yang kelak kau baca ketika merinduku.
Setelah kau, benar-benar tdak mengingatku, lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline