Hari ini pulang sampai jam 1 malam dan baru pertama kalinya pergi ke pesta ala anak muda korea. Biasanya saya tidak ikut karena besuk paginya harus kuliah, kalau diajak saya sering menolak, tapi karena hari ini akhir dari ujian saya putuskan untuk ikut. So far tidak terkesan korea dan sangat barat sekali, perempuan cantik cantik manis manis ternyata pada kuat merokok dan minum, rasanya di Jogja juga ada yang seperti ini tapi karene saya belum pernah lihat secara live jadi agak tidak nyaman. Bdari sekian banyak orang yang ada di sana saya lebih banyak diam dan hanya berbicara dengan teman dekat saya satu orang amerika dan dua orang prancis. Karene undangan merekalah saya putuskan untuk datang.
Karena saya tidak minum dan makan babi jadi mereka (teman teman dekat saya) tidak meminta saya untuk minum dan memesankan saya daging sapi. Dan mereka juga bertanya apakah tidak papa jika membakar dagingnya dalam satu tempat dan bertanya apakah saya keberatan jika mereka merokok, dan saya di haruskan untuk berkata pada mereka jika saya keberatan tentang suatu hal. Sebenarnya saya agak keberatan dengan asap rokok tapi karena (sebagai orang Indonesia yang ewuh pekewuhnya masih ada) saya diam saja. Meskipun saya tidak pernah dihadapkan dalam situasi seperti ini (alkohol, rokok, daging babi) di Indonesia tapi saya merasa nyaman karena mereka begitu memperhatikan kenyamanan saya dan jarang saya dapatkan perlakuan seperti itui di Indonesia dan saya pun jarang memperlakukan teman saya seperti itu ha ha ha.
Teman saya amerika pamit pulang dulu sebelum acara selesai, sebenarnya saya juga ingin beranjak pulang tapi dia berkata saya harus tinggal sebentar dan teman prancis saya juga berkata bahwa saya harus tinggal sampai acara selesai dan saya pun menyanggupinya. But guess what..ternyata acara tidak sampai disitu saja mereka mengajak saya ke bar. dari begitu bnyak orang saya hanya akrab dengan 2 orang saya, salah satu dari yang akrab tersebut memeluk saya dan berkata saya harus ikut dan sepertinya dia agak mabuk, bicaranya sedikit ngaco dan menciumi pipi saya.
Di jalan teman saya menemukan semacam game pukul2an. Dan dia berkata ingin main, jadi kami mampir sebentar. Setiap ingin main harus menmasukkan kion 500 won, ternyata banyak teman lain yang jadi tertarik untuk main. Saya hanya melihat dan berfikir, sangat ironi, biasanya uang2 receh itu saya kumpulkan untuk membeli kimbab atau makanan lain yang bisa menjadi makan siang, sayang disayangkan jika digunakan untuk main odong odong T.T
Dijalan pun teman prancis saya selalu berhenti dan berkomunikasi dengan orang asing, salah satu yg saya ingat adalah orang korea dengan rambut putih pirang. Dia berhenti dan bertanya pada orang tersebut kenapa rambutmu begitu, dimana kamu mewarnai rambutmu dan saya tidak dengar sisanya karena salah satu teman menariknya dan meminta maaf pada si pirang tersebut.
Sebenarnya saya tidak tau tujuan kedua adalah bar, tapi setelah melihat papan namanya "HOFF" oh ini bar, saya tidak pernah masuk sebelumnya dan ternyata hampir sama seperti cafe. Mereka pesan bir yang sangat besar dan (lagi) saya tidak ikut minum. Dan ternyata bir yang dipesan sangat besar. Mungkin bisa diumpamakan satu drigen ha ha ha. Saya melihat jam dan ternyata sudah jam 11.55 dan saya putuskan untuk pulang karena harus naik bus sampai rumah. Teman prancis saya mengantar saya sampai halte bus. Omongannya sangat kacau dan dia berkali2 memeluk dan menciumi saya serta meminta maaf dan merasa malu karena nenek moyangnya melalukan penjajahan pada negara saya. Dan saya berkata kamu prancis bukan belanda dan bisa berkata meskipun begitu prancis juga melakukan banyak hal buruk. Dan saya berkata negaramu tidak mewakili persona penduduknya seperti Amerika, mereka berbuat banyak hal buruk tapi tidak semua masyarakatnya buruk secara personal jadi jangan khawatir. Dia kembali memeluk dan mencium saya kemudian pamit untk kembali ke bar.
Dan masalah datang, saya tidak dapat bus sampai jam 12 malam lebih. Untungnya di sini jam 12 malam seperti jam 7 malam jadi saya tidak perlu khawatir akan keamanan saya. Ditunggu tunggu akhirnya saya putuskan untuk naik taksi. Taksi Ajossinya bertanya beberapa hal sampai membahas masalah Osama bin laden. Dia berkata dengan bahasa korea yg sangat cepat tapi bisa saya tangkap dia berkata bahwa osama orang yang patut dikagumi karena kegigihannya dalam membela ideologinya. Ternyata ada juga orang korea yang berpikiran seperti ini. Dan tepat jam 1.10 saya sampai dirumah.What a day :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H