Lihat ke Halaman Asli

Noorhani Laksmi

writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

Dalam Secangkir Coklat Panas : B i a r

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12979341101776871928

B i a r ….

Kubiarkan rasa sakit itu

Kubiarkan detik-detik terlewati

Kuhanya bertahan dalam suatu harapan

Ketika semuanya harus tersudahi dengan baik

Rasanya tidak enak tanpa bicara

Rasanya tanpa arah biduk di tempuh

Rasanya lumpuh separuh hati

Berkubang dalam suatu keadaan

Buat orang-orang yang berlaku dalam berbagai wajah

Kini kubiarkan saja

Kubertarung dalam perang bathin

Tanpa aku berdaya mengambil keputusan

Kucoba bersinggungan dengan teman

Bercurhat, kita masih baik-baik saja

Walau situasi tanpa kejelasan

Dan kini aku masih mencoba

Berdiri tegak

Ketika sahabat baik pergi

Ketika kepercayaan hilang

Ketika kinerja dipertanyakan ?

 

Hmmm kunikmati sore menjelang pulang

Kubayangkan 2 wajah bocah manis di rumah

Yang pasti merindukanku

 

Dan masih kunikmati secangkir coklat panas

Hmmm aku harus tegar!

Demi 2 bocah manisku…..

 

BEJ Feb 17 2010, mengutip Rene Suhardono : Your Jobs Is Not Your Career

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline