Lihat ke Halaman Asli

Noorhani Laksmi

writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

Icha Said That "We Prod Of Fire Fighter "

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1293528995492127370

Fire Fighter

Ketika Kamis 10 December cuti untuk menemani my sunshine Icha kunjungan ke pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok anak-anak PG dan TK Gardenia Bukit Golf duduk dan di bimbing oleh Om Djoko petugas dari dinas ini, orangnya lucu dan menghibur. Anak-anak aku liat suka, pak Djoko (maunya di panggil Om) menerangkan beberapa alat kebakaran.

“ Anak-anak apa baju pemadam kebakaran..” Tanya pak Djoko.

“ Merahhhhh…” serentak anak2 menjawab.

“ Salah…kalo jasnya merah, tapi kalo bajunya biru…” terang Om Djoko.

“Siapa yang mau jadi anggota pemadam kebakaran…”

“ Saya……saya…” hampir semua mengacungkan tangan.

“ Waduuuh, kalau semua pengen jadi anggota pemadam kebakaran nanti Om Djoko gak kerja dong…”

Beberapa peralatan yang di contohkan adalah :

-Nasal cannula

-Selang

-Sumber oksigen (tabung)

-APAR (Alat Pemadam Kebakaran Ringan)

Jadi tertarik sekilas menulis para pahlawan yang berani saat mengatasi kebakaran yang terjadi. Menjadi petugas pemadam kebakaran berarti harus berani menjalankan suatu profesi yang penuh resiko. Suatu profesi yang langsung bersinggungan dengan nyawa yang setiap saat di taruhkan demi menyelamatkan dari bahaya kebakaran.

Sayang dari indosiar.com, Jakarta Ironisnya, tugas mulia pemadam kebakaran ini tidak diimbangi dengan dukungan terhadap personil maupun instansinya. Dalam beberapa peristiwa kebakaran,petugas pemadam kebakaran yang datang ke tempat terjadinya peristiwa nyaris bentrok dengan warga yang pemukimannya sedang dilanda kebakaran. Umumnya, hal ini terpicu karena warga merasa kesal terhadap tim pemadam yang dinilai terlambat datang setelah api terlanjur menghanguskan rumah mereka. Padahal, untuk tiba di lokasi kebakaran petugas menghadapi banyak masalah. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Jhoni Pangaribuan menandaskan, 65 % dari personilnya berusia diatas 45 tahun dan 30 % lainnya berumur 50 tahun ke atas. Kondisi fisik pada usia ini tidak ideal untuk melakukan sebuah pekerjaan yang membutuhkan kegesitan serta tenaga yang prima untuk memadamkan api maupun memberikan pertolongan kepada masyarakat yang berada dalam ancaman.

Sementara dr sumber detikNews, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) “Saya bangga dengan prestasi yang ditunjukkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran DKI. Selain prestasi dan kebanggaan ini, ada hal yang lebih penting yaitu bagaimana menanggulangi setiap bencana yang ada di Jakarta,”

Bersaamaan dengan acara silahturahmi ini ada5petugas pemadam kebakaran yang menerima penghargaan di kantor Dinas Pemadam Kebakaran, Jl Zaenal Arifin, Cideng, Jakarta Pusat, 18 Oktober 2010.5 petugas pemadam kebakaran itu mengikuti 5 kategori untuk mendapatkan medali.

1.Road Accident, yakni tes untuk menguji kemampuan anggota dalam hal keterampilan menangani korban kecelakaan lalu lintas.

2.Iron Man, yakni menyelamatkan korban dari berbagai kecelakaan dan korban kebakaran.

3.X-Men, yakni menyelamatkan korban akibat bangunan runtuh.

4.Fantastic Four, yakni menyelamatkan korban yang terperangkap di bangunan tinggi saat terjadi kebakaran.

5.Superman, yakni keterampilan fisik anggota pemadam untuk melalui berbagai rintangan.

Semoga apresiasi ini di tingkatkan dengan pendapatan, insentif, asuransi atau jaminan yang layak dan terus di tingkatkan bagi para pahlawan dan keluarga mereka.

GO GO FIRE FIGHTER INDONESIA, WE PROUD OF YOU !

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline