Diary Ibu
Wakks :Ours Home Likes Kapal Pecah
Menjadi orang tua di karuaniai putra-putri adalah sutu kenikmatan yang tiada terkira. Setengah tahun dari pernikahan kami di karuniai seorang putri yang manis Filza Azkiya, yang mempunyai arti nama Filza : Belahan hati/jiwa dan Azkiya : Cerdas. Jadi kita mengharapkan Icha adalah Belahan jiwa kami yang cerdas. Amin. Rumah yang tadinya sepi, hanya ber-3 dengan mbak yang bantu-bantu rumah jadi tambah ramai dan hangat. Apalagi kemudian tambah dengan kehadiran adiknya Fayre Azkiya, wah rumah jadi tambah ramai. Yang jelas rumah tidak bisa se-rapi jaman kita hanya ber-2, padahal aku adalah Miss Rapi, percaya gak? Di resume lamaran aku, hobby aku isi dengan bebenah/merapikan rumah. Memang itu hobby aku, setiap liburan aktivitas yang aku sukai ya beberesin barang-barang, mainan, buku-buku, pernak-pernik, almari yang berantakan atau kebun. Ditambah hadirnya 2 balita ini, waduuuh baru di rapiin sebentar udah di acak-acak lagi, jadilah kalau liburan ibu dan 2 balita 'balapan' untuk diacak-acak dan merapikan kembali, huiiiiiii cuapeeeeee, tapi gimana lagi masak mau jadi kapal pecah? Kalau sudah jadi kapal pecah ni, rasanya jadi be te banget!! Tapi sekarang mendinglah, Ibu harus bisa menerima keadaan : ) Sedikit demi sedikit ber-kompromi dengan kondisi, memang gak bisa selalu 'perfect', soalnya Ibu jadi cape banget, meskipun ada 2 mbak, Ibu tidak bisa menuntut banyak. Karena dari awal kami tekankan yang terpenting adalah menjaga putri-putri kami, masalah beberes dan masak sesempatnya saja. Alhasil pulang dari kantor Ibu masih beberes macem-macem, yang pasti mainan Icha dan Fay yang berantakan dan tercecer kemana-mana. Apalagi Icha anaknya 'titenan' (selalu inget) tapi belum bisa untuk merapikan dan menyimpan sendiri barang-barang kesayangannya. Kadang dia tiba-tiba minta buku cerita ular kesayangannya atau DVD Casper nya, kalau ibu gak rapiin udah bisa kemana-mana, ke kolong atau di dapur, dan Icha kalau minta cepet, dengan ibu selalu rapiin semua barang kesukaannya dia jadi gak hilang. Tapi kebelakang Icha sudah mulai pinter ikut merapikan mainannya setelah bermain, Ayah juga rajin mengajari untuk mengembalikan barang ke tempatnya. Satu lagi putri kecil kami, mulai berlatih jalan wow jangan salah dia juga kalau udah main tumpah ruah kemana-mana, belum lagi mulai main spidol dan corat-coret di tembok, alhasil saat ini tembok banyak coretan. Kalau mbak Icha-nya sudah ngerti, karena diingatin kalau corat-coret di white board atau buku gambarnya. Hmmmmm tapi ya sudahlah di buat enjoy aja, sekarang kalo kondisi gak capai banget sepulang kerja atau liburan ya sempetin beberes, tapi ya siap-siap juga untuk berantakan kembali : ) Soalnya kalau libur Ibu juga inginnya menghabiskan dengan putri-putri kecil kami, jadi pas mereka bobo aja sempetin rapiin, gak mo telalu ngoyo juga. Yah sepecah-pecahnya kapal pecah yang penting masih tetep enak di pandang. Salam Bunda !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H