Lihat ke Halaman Asli

nontunai

Edukasi dan promosi transaksi #nontunai di Indonesia.

Jangan Pernah Serahkan Uang Elektronik Anda ke Si Peminjam

Diperbarui: 30 Oktober 2017   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transaksi nontunai di tol. (@nontunai)

Uang elektronik atau Unik tak ubahnya uang fisik. Alat transaksi nontunai berbentuk kartu plastik ini bisa digunakan oleh siapapun tanpa verifikasi kepemilikan. Artinya, saat ada yang meminjam uang elektronik, lalu Anda memindahtangankan kartu bersaldo satu juta Rupiah, berarti Anda sedang menyerahkan uang sejumlah itu ke si peminjam.

Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi adalah: kartu Unik yang Anda pinjamkan dicuri atau dibawa kabur oleh orang yang tidak dikenal.

Misalnya seperti yang dialami oleh seorang warna Bekasi bernama Runny Belle di pintu tol Ciawi pertengahan Oktober lalu. Uang elektronik (Unik) yang dia pinjamkan ke pengemudi mobil di depannya malah dibawa kabur si peminjam yang waktu itu mengaku saldo Uniknya habis.

Ceritanya, Runny baru selesai liburan di Puncak bersama keluarga, Ahad (15/10). Saat hendak masuk tol Jagorawi lewat gardu nontunai, seorang pengendara mobil di depan datang menghampiri suaminya yang berada di balik setir.

Baca juga:Setiap Tahun, BI Hancurkan Hingga 7 Milyar Uang Tunai

"Tiba2 ada orang turun dr mobil depan trus ngetok2 kaca mobil gw... ternyata deseh mau pinjem e toll dengan reason saldo dia habis trus mau ganti cash katanya," tulis Runny di akun Facebooknya.

Tanpa merasa curiga sedikitpun, suami Runny meminjamkan kartu Uniknya yang saldonya masih Rp 200 ribu. Tapi setelah menempelkan kartu itu pada mesin pembaca Unik di gardu nontunai, si peminjam langsung tancap gas.

Beruntung, pengemudi mobil di belakang Runny nya mau meminjamkan uang elektronik kepadanya. Tapi kali ini, si pemberi pinjaman tidak menyerahkan kartunya begitu saja. Dia memilih menempelkan sendiri kartu ke mesin, sampai akhirnya Runny bisa melewati palang pintu tol.

Setelah masuk tol, suami Runny segera mengejar Honda Freed dan berhasil memaksanya berhenti. Uang elektronik diberikan kembali oleh si peminjam, tapi sayang isi saldonya jauh berkurang. Dari Rp 200.000, tersisa hanya Rp 2.000, dan itu baru diketahui saat Runny hendak keluar pintu tol Bintara.

Baca juga:Kekurangan Tunai vs Keuntungan Nontunai

Mengantisipasi kejadian seperti ini, Bank Indonesia sudah lama menghimbau masyarakat untuk tidak pernah menyerahkan kartu unik ke orang lain, apalagi orang yang tidak dikenal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline