Lihat ke Halaman Asli

Noniesa Avrila Salwa Nafisa

Mahasiswa D4 perbankan Syariah Politeknik Negeri Semarang

Pengaruh Gangster Semarang terhadap Warung Makan pada Malam Hari dan Dampak Bagi Ojek Online

Diperbarui: 22 Oktober 2024   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Saat ini Kota Semarang dan sekitarnya mengalami darurat gangster sama halnya yang telah terjadi di wilayah Yogyakarta kala itu. Gangster adalah kriminal yang merupakan anggota organisasi kejahatan pembuat kekacauan, seperti geng. Aksi tawuran antar gangster yang membawa senjata tajam telah berkeliaran di malam hari.  Pelaku dari gangster tersebut rata rata masih dibawah umur atau pelajar  yang  berpotensi mengganggu stabilitas dan keamanan. Aksi tawuran antar gangster ini merugikan  orang orang yang beraktifitas di malam hari yang dapat menjadi korban salah sasaran. Selain itu, kejahatan tersebut telah menjadi masalah ekonomi bagi warung yang buka hingga malam hari disekitar Semarang.


     Hal ini membuat banyak warung yang sebelumnya ramai kini mengalami penurunan pengunjung.Selain itu, suasana yang tidak aman membuat mahasiswa, yang seharusnya menikmati malam di kota, mengerjakan tugas di cafe, warung, ataupun sekedar nongkrong merasa khawatir untuk keluar. Situasi ini juga berdampak pada penurunan pendapatan pemilik usaha, yang bergantung pada aktivitas malam. Banyak warung terpaksa membatasi jam operasional atau menutup sementara. Jika keadaan ini terus berlanjut, akan semakin banyak usaha kecil yang terancam gulung tikar, memperparah krisis ekonomi di daerah Semarang.


     Meskipun ada dampak negatif yang merugikan banyak orang, ada juga dampak positif bagi ojek online. ojek online memiliki peluang bagus untuk berkembang. karena banyaknya pelanggan yang takut untuk keluar rumah pada malam hari. Sehingga disarankan untuk membeli makanan atau minuman  melalui  aplikasi pengantaran makanan seperti shopee food, go food dan sebagainya. Sedangkan pengemudi ojek online merasa lebih aman saat beroperasi karena gengster tersebut tidak akan mengancam para ojek online. Hal ini tentu saja membuat mereka berani untuk melayani pengantaran dimalam hari.


     Ojek online kini menjadi alternatif bagi masyarakat dan mahasiswa yang ingin menikmati makanan tanpa harus keluar rumah. Layanan ini sangat praktis dan membantu perekonomian pedagang serta pengemudi ojek online. Para penjual perlu memanfaatkan platform ini dengan baik agar warung mereka tetap ramai pembeli. Selain itu, layanan ojek online juga memberikan keuntungan bagi warung makan yang buka hingga malam hari. Dengan demikian, warung dapat menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa bergantung pada kunjungan langsung. Kemudahan ini dapat meningkatkan frekuensi transaksi, membantu para pedagang bertahan di tengah situasi yang sulit.

     Pengaruh gangsterisme di Semarang terhadap warung makan malam hari jelas membawa banyak tantangan, Namun di balik itu, ada peluang yang dapat dimanfaatkan. Dengan beralih ke layanan ojek online, warung makan bisa menemukan cara untuk bertahan dan berkembang. Kolaborasi ini menciptakan sinergi yang saling menguntungkan, yang pada akhirnya dapat mengurangi dampak negatif gangsterisme. Namun, penting untuk tetap mencari solusi jangka panjang dalam menanggulangi masalah gangsterisme. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat perlu adanya kontribusi dalam hal ini demi menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pelaku usaha dan dukungan dari pemerintah juga perlu untuk mencari solusi agar gangster ini tidak marak di wilayah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline