Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak paling ujung timur pulau jawa di Provinsi Jawa Timur. Siapa sih yang tidak tau banyuwangi dengan berbagai keindahannya, berbagai keunikan kulinernya, keindahan budayanya dan kecantikan wisata alamnya. Keindahan wisata alam banyuwangi sudah tidak diragukan lagi dapat menarik perhatian wisatawan domestik maupun manca negara untuk melihat dan menyaksikan keindahannya. Namun, dengan banyaknya kakayaan dan keindahan banyuwangi tak luput juga dari banyaknya permasalahan yang perlu dikembangkan dan diperbaiki, seperti akses jalan yang kurang memadai di berbagai daerah. Padahal akses jalan merupakan topik penting yang perlu dibicarakan dan selesaikan. Dengan banyaknya tempat wisata di banyuwangi seharusnya akases jalannya pun harus diperbaiki untuk meningkatkan eksistensi wisata yang ada di banyuwangi ini. Sebagai penduduk banyuwangi sendiri saya merasakan dampak apa yang dialami dalam akses jalan yang kurang memadai, terutama saat menuju ke beberapa tempat wisata di banyuwangi tersebut, mungkin beberapa wisatawan juga akan merasa kurang puas dan terganggu.
Selain masalah infrastruktur jalan, kini pemerintah banyuwangi melakukan revitalisasi pasar induk banyuwangi menjadi pasar modern, yang banyak dari pedagang pasar tidak menyetujui akan adanya program pemerintah banyuwangi tersebut karna menganggap bahwa program tersebut nantinya sangat berpengaruh buruk terhadap penjualan mereka, dan menganggap bahwa penjualan mereka akan tersaingi dengan pasar modern tersebut. Para padagang juga menolak untuk relokasi tempat perdagangan mereka. Namun untuk saat ini relokasi harus dilakukan. Dalam relokasi ini nantinya pedagang akan dipindahkan di gedung wanita.
Pasar banyuwangi menjadi salah satu icon kota banyuwangi yang berada di tengah - tengah kota banyuwangi. Pasar ini berdiri pada tahun 1981, diklasifikasikan sebagai pasar kelas 1. Pasar banyuwangi sudah melakukan renovasi sebanyak tiga kali pada tahun 2014, 2015 dan 2016. Bangunannya sendiri masih kuno berbau tradisional khas banyuwangi. Pasar tradisional ini cukup lengkap dan luas, namun lagi - lagi akses jalan yang kurang memadai, jalan terlalu sempit sehingga seringkali terjadi kemacetan saat akan berbelanja. Kini di tahun 2024 ini pemerintah banyuwangi akan melakukan revitalisasi terhadap pasar tradisional banyuwangi.
Revitalisasi merupakan salah satu upayah pemerintah dalam meningkatkan eksistansi pasar banyuwangi yang menjadi salah satu icon kota banyuwangi. pada kali ini pemerintah banyuwangi melakukan revitalisasi bangunan pasar mengusung pelestarian bangunan cagar budaya berpadu dengan arsitektur tradisional (rumah osing) banyuwangi. Harapan dari revitalisasi tersebut sebagai tempat pusat perekonomian yang menjanjikan untuk para pedagang, serta dengan pembangunan ini masyarakat lebihb nyaman saat berbelanja. Selain itu, untuk lebih menarik daya tarik pengunjung tak jauh dari pasar tersebut terdapat bangunan cagar budaya kantor kamar dagang inggris, akan tetapi pembangunan ini tetap mempertahankan point - point bangunan asli supaya tidak menghilangkan sejarah bangunan pasar induk banyuwangi tersebut. Pada bagian depan hanya akan direvitalisasi, sementara pada bagian belakang yang beratapkan seng akan dibongkar dan dibangun kembali dengan desain modern namun masih bernilai tradisional seperti pembangunan atap akan berbentuk menyerupai atap rumah adat osing. Pada gedung utama akan dibangun dua lantai dan dilengkapi gedung parkir yang akan dibangun tiga lantai. Pada bagian jalan aspal pasar akan dirubah dengan jalan pavingan.
Selain dari pihak pedagang yang menolak pembangunan revitalisasi pasar tersebut, beberapa tokoh masyarakat juga menolak karena menganggap pembangunan tersebut sangat memakan biaya yang besar. Revitalisasi ini menganggarkan 200 miliar lebih, mereka menilail dengan desain tersebut dinilai tidak efektif dan membuang - buang anggaran saja.
Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pembangunan Berkelanjutan (KMS2PB) juga ikut menolak pembangunan tersebut karna menganggapa desain pembangunan yang kurang efektif. "Harusnya revitalisasi pasar tidak dengan model seperti pasar Selfi sebagaimana Desain sekarang, apalagi menelan ratusan milyar yang kami nilai tidak efektif dan membuang2 anggaran." ucap Holili 24/5/24.
Saat ini pembongkaran pasar banyuwangi sudah terlaksanakan, mau tidak mau para pedagang sudah di relokasi di gedung wanita untuk tempat berdagang mereka sementara waktu hingga pembangunan pasar selesai, diperkirakan pembangunan selesai dalam jangka waktu satu tahun.
Menurut saya pribadi dalam menanggapi alokasi pasar tersebut kurang efisien, melihat stand berjualan yang kecil dan sempit, tempat menjadi terlihat kumuh dan bau. Saya juga melihat dampak yang dirasakan oleh pedagang dalam relokasi pasar tersebut, pada saat masih awal - awal relokasi beberapa hari berturut - turut saya melihat pasar menjadi lebih sepi dibanding penjualan biasanya, hal ini membuat ekonomi para pedagang menjadi menurun. Dengan tempat yang kecil dan sempit membuat para pedagang dengan jumlah barang yang cukup besar akan kesulitan. Saat saya berbelanja disana juga pasar terlihat lebih kumuh dan bau dibanding biasanya, mungkin hal itu terjadi karena akses tempat yang kurang memadai, genangan air dimana - mana.