Lihat ke Halaman Asli

Meninggalnya Sang Tokoh Utama

Diperbarui: 18 November 2016   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Sebuah drama, terkadang kita tidak selalu disuguhkan sebuah akhir yang bahagia. Banyak juga beberapa film yang memberikan ending yang tidak sesuai harapan, bahkan ada drama yang memberikan akhir yang menggantung. Seperti drama yang baru saja selesai aku tonton. Dalam drama yang hanya sampai 20 episode ini, kita disuguhkan dengan ending yang tidak diharapkan oleh penonton. Meninggalnya si tokoh utama ini banyak menuai protes. Seperti, untuk apa dipertunjukan manisnya hubungan mereka jika mereka tidak bersama; apa yang dipikirkan si produser, mengapa dia menyajikan cerita yang menyedihkan ini. 

Menurutku, cerita sad ending ini mengajarkan penonton bahwa tidak semua yang kita inginkan sesuai dengan harapan kita. kadang kala ada masanya dimana kita harus menerima bahwa hubungan manis yang telah dibangun akan hancur atau selesai oleh suatu hal. Ada masanya dimana apa yang kita rencanakan tak berjalan sesuai rencana.

Sama seperti kehidupan nyata. Tidak selamanya dongeng cinderela yang berakhir bahagia dapat dirasakan oleh semua wanita di dunia ini. Tidak selamanya dongeng putri salju yang dibangunkan kembali dari kematian karena cinta akan terdengar di bumi ini.
Manusia adalah pion dalam bidak catur, kita mampu berdiri karena ada yang membuat kita berdiri. Manusia seperti lakon dalam perwayangan yang dimana jalan cerita hidup kita telah ada yang menulis dan mengaturnya. Tugas kita hanya melakukannya dengan sebaik mungkin, berusaha sekeras mungkin dan tidak melawan jalan cerita yang telah dituliskan untuk kita.
Seberapa pun kerasnya kamu berusaha memiliki, mendapatkan, jika itu bukan untukmu maka kamu tidak akan mendapatkannya. Seberapa pun lamanya kamu menjalani hubungan bahagia yang bahkan tidak ada ciri-ciri akan hancurpun, jika itu bukan jalan cerita hidupmu. maka kamu tidak akan bersatu dengannya.

Begitulah seharusnya kita menanggapi drama yang berakhir sedih. bukankah seharusnya kita bersyukur, dengan adanya ending yang tidak bahagia ini, kita bisa belajar bahwa walaupun si pemeran utama dalam cerita cinta kita meninggal, kita tidak perlu melakukan hal-hal bodoh, kita dapat mengambil pelajaran bahwa meninggalnya si tokoh utama bukan berarti menghancurkan jalan cerita kita. tapi akan ada cerita lanjutan yang sesungguhnya. yang penulisannya terhenti karna kamu tanpa sadar telah menjadi sang tokoh utama dalam jalan cerita orang lain dan membuatnya menyelesaikan cerita hidupnya. walau tak berakhir bahagia, tapi jalan ceritanya menjadi lengkap.

 Dan disaat kamu merasakan diposisi ini. jangan terpuruk dan keluar dari jalan cerita hidupmu. Tapi lanjutkan dan ikuti alurnya. Lanjutkan jalan cerita hidupmu, yang belum pernah dirasakan oleh Si tokoh utama yang telah meninggal. percayalah bahwa Tidak semua Sad Ending itu menyedihkan. kamu akan berakhir bahagia jika kamu percaya Jalan Hidupmu dan percaya kepada yang mengatur Jalan cerita Hidupmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline