Lihat ke Halaman Asli

Nonda Rana

Mahasiswa

Cegah Stunting di Surabaya Melalui Tiga Pilar Kampung Emas Madani 2.0 Tahun 2023

Diperbarui: 15 Desember 2023   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Kampung Emas 2.0, dokpri

Saat ini stunting menjadi fokus permasalahan di setiap negara, dimana stunting termasuk salah satu target dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu agenda program pembangunan dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia secara global dengan 17 tujuan dan 169 target yang terukur dan telah disepakati oleh 193 negara anggota termasuk Indonesia. Pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 di SDGs yaitu untuk menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan dimana hal ini sejalan dengan menurunkan prevalensi stunting dimana  prevalensi stunting di Indonesia tahun 2023 turun menjadi 21,6% dan ditargetkan tahun 2024 menjadi 14%. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan dari akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi yang ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan menurut umur yang tidak sesuai dengan usianya. Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Permasalahan stunting sendiri tidak berhenti hanya pada gagal tumbuh, akan tetapi juga bisa mempengaruhi pertumbuhan kehidupannya hingga dewasa seperti kemampuan belajar yang menurun, meningkatnya risiko terpapar penyakit infeksi, hingga keterbelakangan mental. 

Pemerintah Surabaya mewujudkan program dengan tujuan untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Surabaya hingga terwujudnya Zero Stunting atau Zero New Stunting pada tahun 2023. Universitas Airlangga dipercaya untuk bekerja sama dalam menjalankan program ini, maka dicanangkanlah kegiatan KKN-BBK Tematik : "Kampung Emas Madani 2.0" dengan tema kegiatan adalah Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya. Program ini merupakan program kolaborasi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat terutama mahasiswa jurusan gizi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan sebanyak 459 mahasiswa yang diturunkan ke 153 kelurahan di Kota Surabaya, salah satunya pada Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan. 

Pelepasan Kampung Emas 2.0, dokpri

Pada Kamis, 5 Oktober 2023 kegiatan KKN-BBK Tematik Kampung Emas diawali dengan pelepasan mahasiswa yang dilaksanakan di Auditorium Ternate, Gedung ASEEC Lantai 1, Universitas Airlangga. Dalam acara tersebut, dihadiri oleh mahasiswa, dosen, rektor Universitas Airlangga, dan Walikota Surabaya yaitu Bapak Eri Cahyadi, S. T., M. T. 

Karena kegiatan Kampung Emas 2.0 ini adalah berfokus pada upaya pencegahan stunting dengan sasaran hulu yaitu calon pengantin dan ibu hamil, kegiatan yang dilakukan juga merupakan bentuk preventif untuk pencegahan stunting. Terdapat 3 kegiatan yang dilakukan selama KKN Kampung Emas ini yaitu LADUNI, SBCC - BESTIEZ, dan Formulasi Pangan BERIMAN. 

Kegiatan Wawancara dengan Ibu Hamil , dokpri

Pada kegiatan pertama yaitu Layanan Terpadu Pranikah (LADUNI) yang disasarkan pada calon pengantin dan ibu hamil dengan tujuan meningkatkan cakupan pemeriksaan kesehatan pranikah dan menurunkan prevalensi anemia, komplikasi kehamilan, BBLR, dan neo-natal stunting. Pada kegiatan ini, mahasiswa Kelurahan Kemayoran melakukan monitoring konsumsi tablet Multiple Micro Nutrients (MMN) dan mengedukasi ibu hamil maupun calon pengantin untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan serta mendorong dalam kepatuhan minum. Tablet MMN ini akan selalu diberikan kepada calon pengantin dan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di puskesmas.

Kegiatan Edukasi Gizi di Kelurahan Kemayoran, dokpri

Kegiatan kedua adalah SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi). Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang bertujuan untuk mengubah perilaku ibu hamil dalam praktik makan, dan manajemen kesehatan mental ibu, penguatan peran  TPK dan KSH sebagai edukator dan konselor Kesehatan. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil (bumil), calon pengantin (catin), dan KSH Kelurahan. Bentuk kegiatannya sendiri adalah sosialisasi kepada ibu hamil, calon pengantin, TPK dan KSH Kelurahan terkait gizi ibu hamil dan manajemen stres, dan melakukan edukasi gizi melalui media kreatif seperti powerpoint dan poster. Materi edukasi yang dibawakan antara lain mengenai stunting, gizi prakonsepsi, obesitas, dan gizi ibu hamil. Selain itu, kami juga melakukan pendampingan dalam edukasi SBCC - BESTIEZ mengenai stunting melalui mendokumentasikan kegiatan PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak) kepada balita stunting atau pre-stunting di keluarga dampingan. Hal ini bertujuan untuk  evaluasi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan konseling terkait materi SBCC-BESTIEZ. Untuk membantu pemaparan materi, kami menyediakan poster mengenai isi piringku untuk kasus obesitas karena dari analisis data ibu hamil dan calon pengantin sebagian besar mengalami obesitas. Pada saat pemaparan materi, ibu hamil dan calon pengantin menyimak dan menerima materi dengan baik yang ditandai dengan hasil post-test yang memuaskan. Selain itu, beberapa ibu hamil juga meminta materi yang kami sampaikan untuk dipelajari kembali.

Survey Pasar di Pasar Kelurahan Kemayoran , dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline