Lihat ke Halaman Asli

Pada Akhirnya Cinta Menemukan Jalannya Pulang

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terlalu banyak kesenjangan yang berlaku--dengan jarak maximal yang dikehendakiNya--over. Adakah kau percaya bahwa khianat itu sesuatu yang keji--menumpahkan sedikitnya setets air mata yang akan menyusuli air mata-mata yang lain. Kupikir kita tak cukup mengikrarkan--mengumumkan peristiwa tanpa tanggung jawab yang memadai, hanya saja setelah lama kita memindai--tak ada pergerakan restu darinya untuk mengukirkan sejarah.

Senja masih sama, berlalu agak pelan. Aku masih sendiri dalam pawana jingga--meneriak-neriakkan namamu dalam doa, lihatlah upaya dan usahaku selama ini. Hanya saja tidak sedikitpun kau tersadar--bahwa cinta yang kau cari tak pernah jauh dan berpaling darimu, hingga ada alasan untukmu berpaling dariku, beranjak seperti senja menggigiti malam perlahan dan menyantapnya bulat-bulat

Malam kian melarut, tinggalkan kerinduan yang begitu beku, hingga gigilpun seketika bertandang dalam selimut usang yang tak lagi bertuan. Kemana perginya kisah yang sempat membelenggu jarak, kuharap jarak tidak serta merta mengiamatkan kisah kasih.

Watansoppeng, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline