Lihat ke Halaman Asli

Jangan Mau Sukses tapi Sakit-Sakitan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1311760775577146213

[caption id="attachment_125418" align="aligncenter" width="517" caption="Beginilah kalau terlalu sibuk sampai sakit"][/caption]

Anda diberi posisi yang selama ini Anda idam-idamkan di tempat Anda bekerja. Posisi itu memiliki beberapa tuntutan: Anda harus lebih sigap dari sebelumnya, Anda harus memiliki tanggung jawab yang lebih besar, dan Anda harus siap setiap saat. Anda tidak sabar untuk menjalani pekerjaan itu. Namun setelah beberapa lama, Anda menyadari sesuatu. Anda merasa lelah. Anda tidak membenci pekerjaan Anda, tapi Anda merasa waktu Anda banyak terkuras sampai-sampai Anda tidak memiliki banyak waktu untuk diri Anda sendiri. Anda terbiasa terburu-buru, dan pola hidup Anda mulai berantakan, termasuk pola makan Anda.

Pernahkah di antara kita mengalami kejadian seperti ilustrasi di atas? Pekerjaan kita mengambil begitu banyak waktu yang kita miliki sehingga kita mulai merasa segala sesuatunya menjadi tidak teratur. Ujung-ujungnya, kita malah sakit-sakitan. Yang penting adalah karir dan bagaimana mencapai posisi 'tertinggi', namun imbasnya kesehatan yang dilupakan. Itulah kira-kira cermin gaya hidup warga di kota. Cermin gaya hidup kita. Apakah itu yang Anda inginkan? Sukses tapi sakit-sakitan? Kesibukan yang berlebihan Apa hubungannya kesehatan dan karir? Bukankah bila karir kita semakin baik, maka kualitas hidup kita akan semakin baik juga? Eits, jangan salah. Mengejar karir memang baik, namun bukan berarti soal kesehatan dikesampingkan begitu saja. Seringkali yang terjadi adalah orang-orang terlalu sibuk mengerjar karir mereka, menyenangkan bos mereka, dan akhirnya malah melupakan diri mereka sendiri. Ingat, kita adalah manusia. Manusia butuh bernapas, beristirahat, makan dan minum. Nah, poin terakhir ini yang seringkali dilupakan banyak orang. Anda pasti pernah saking sibuknya sampai-sampai saat jam makan pun Anda harus tetap bekerja dan akhirnya lupa makan. Lama kemudian, Anda mulai merasakan rasa nyeri di perut Anda. Anda menyadari bahwa Anda mengalami sakit maag. Akhirnya, Anda malah tidak bisa melakukan pekerjaan lain karena Anda kesakitan. Diet Selain kesibukan, ada juga gaya hidup yang diterapkan oleh banyak sekali orang, terutama perempuan, yaitu diet. Diet sebenarnya merupakan pengaturan pola makan yang lebih sehat, namun orang-orang sering menyalahartikan kata 'diet' tersebut. Dalam benak mereka, 'diet' itu berarti 'makan sedikit, kalau perlu nggak makan'. Ekstrim memang, tapi ada yang melakukannya. Ketahuilah, hal ini juga tidak bagus bagi kesehatan. Orang yang diam di rumah saja bisa kelaparan, apalagi yang beraktivitas di luar. Kalau perut tidak diisi, maka kita tidak mendapat asupan tenaga. Alhasil, saat melakukan pekerjaan kita, hasilnya tidak akan maksimal karena kita akan merasa kesakitan, terutama di bagian perut. Ya, bukan rahasia lagi bila penyakit maag merupakan salah satu penyakit yang sering dialami orang yang tinggal di kota. Bukan masalah tempat tinggal atau latar belakang, tapi masalah gaya hidup yang seringkali 'careless' atau 'sembrono'. Untuk kesibukan kita, kita serius, tapi beda dengan kesehatan. Kita seperti bermain-main dengan tubuh kita. Kalau saja tubuh kita bisa melepaskan dirinya, ia pasti sudah kabur dari sekarang karena tidak dirawat dengan baik. Lalu apakah ada solusi? Gaya hidup yang kita alami ini memang sudah akut. Kesibukan yang kita miliki sudah menjadi bagian penting dari diri kita. Bukan berarti itu hal yang buruk, tapi alangkah baiknya bila kita dapat menyeimbangkannya dengan kondisi tubuh yang baik, bukan sakit-sakitan. Mulailah dengan membentuk pola makan yang lebih sehat, misalnya saja menaruh lebih banyak sayur di piring kita saat jam makan siang, atau selalu menyediakan cemilan sehat seperti kacang-kacangan atau apel di meja kerja. Bagi yang ingin menurunkan berat badan, daripada melewatkan waktu makan dan malah kelaparan nantinya, lebih baik makan seperti biasa tapi diimbangi dengan berolahraga. Dengan itu, selain dapat menurunkan berat badan, tubuh pun bisa menjadi lebih kencang. Sebagai tambahan, ada pentingnya juga untuk selalu menyimpan obat maag di tas bila penyakit tersebut tidak hanya datang sesekali. Tanpa maag, aktivitas pun menjadi lancar dan kita bisa kembali produktif tanpa gangguan apapun. Ingat, yang terpenting adalah jangan melupakan kondisi tubuh saat menjalani kesibukan Anda. Sukses dan sehat, itu baru hebat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline