Pengertian Kepuasan Konsumen
Menurut ahli "Kepuasan konsumen adalah hasil dari perbandingan antara pengalaman aktual yang diterima oleh konsumen dengan harapan mereka" (Umar, 2005: 65). Ketika konsumen merasa puas dengan nilai produk atau layanan yang berikan, kemungkinan besar mereka akan tetap menjadi pelanggan dalam jangka panjang.
Menurut Engel, Roger, dan Miniard (1994), kepuasan merupakan penilaian yang terjadi setelah konsumsi untuk memilih di antara beberapa alternatif dengan tujuan memenuhi harapan. Band (dalam Nasution, 2005) menyatakan bahwa kepuasan terjadi saat kualitas produk atau layanan memenuhi atau bahkan melampaui harapan, keinginan, dan kebutuhan konsumen. Sebaliknya, jika kualitas tidak mencapai atau melebihi harapan, keinginan, dan kebutuhan konsumen, maka kepuasan tidak tercapai. Ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk atau layanan dapat mendorong mereka untuk mencari penyedia lain yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Dari berbagai sudut pandang yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen merujuk pada tingkat kepuasan yang dirasakan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau layanan yang diterima dengan harapannya. Dalam menilai kepuasan konsumen, perusahaan perlu memperhatikan lima faktor utama, yakni:
- Kualitas produk, konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
- Kualitas Pelayanan, terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
- Emosional, ketika menggunakan produk dari merek tertentu yang memiliki reputasi kepuasan tinggi, konsumen dapat merasa bangga dan yakin bahwa orang lain akan mengaguminya. Kepuasan konsumen dalam hal ini bukan hanya berasal dari kualitas produk itu sendiri, tetapi juga dari nilai sosial yang terkait dengan merek tersebut, yang membuat konsumen merasa puas.
- Harga, produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
- Biaya, konsumen cenderung merasa puas terhadap suatu produk atau jasa jika mereka tidak perlu menghabiskan biaya tambahan atau waktu yang berlebihan untuk mendapatkannya.
Secara umum, kepuasan pelanggan memiliki beberapa indikator yang mencakup penggunaan produk yang beragam, perilaku, dan komunikasi yang berbeda dari setiap pelanggan (Tjiptono, 2009), yaitu sebagai berikut :
- Kesesuaian harapan, mengacu pada sejauh mana harapan konsumen sejalan atau tidak sejalan dengan kinerja aktual produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan. Lebih spesifik, fokus ditekankan pada kualitas pelayanan, yang melibatkan aspek-aspek seperti harapan pelanggan terhadap kebersihan tempat, kecepatan pelayanan, keramahan, dan sikap karyawan.
- Minat berkunjung kembali, kepuasan pelanggan dinilai secara perilaku dengan menanyakan apakah pelanggan akan kembali bertransaksi atau menggunakan jasa perusahaan di masa mendatang. Pelayanan yang berkualitas dapat menciptakan kepuasan konsumen, di mana kualitas pelayanan tersebut akan tercermin dalam persepsi positif pelanggan dan kemungkinan berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk kembali menggunakan produk atau layanan perusahaan.
- Kesediaan merekomendasikan, penilaian kepuasan pelanggan dilakukan dengan memperhatikan tindakan nyata pelanggan, seperti keinginan untuk bertransaksi kembali atau menggunakan jasa perusahaan di masa depan. Kepuasan konsumen dapat dihasilkan oleh pelayanan yang berkualitas, yang tercermin dalam pandangan positif pelanggan dan dapat memengaruhi keputusan mereka untuk kembali memilih produk atau layanan perusahaan.
Pengertian Kualitas Produk
Dalam menjalankan bisnis produk atau jasa, penting untuk menyediakan produk atau layanan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, serta memiliki nilai yang sesuai dengan harga yang ditetapkan. Untuk bertahan dalam persaingan, terutama dalam hal kualitas produk, perusahaan perlu terus meningkatkan kualitas produk atau layanannya. Dengan terus meningkatkan kualitas, konsumen akan merasa puas dengan produk atau layanan yang mereka beli, yang dapat memengaruhi kecenderungan konsumen untuk tetap setia dan melakukan pembelian ulang.
Secara umum, produk merujuk pada segala hal yang dihasilkan melalui proses produksi, baik berupa barang maupun jasa, yang kemudian diperdagangkan di pasar. Pendapat lain juga menyatakan bahwa produk merupakan substansi yang diproduksi oleh produsen dan ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan konsumen. Dalam konteks ilmu pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Pemasaran, produk diartikan sebagai segala hal yang bisa ditawarkan, dimiliki, dimanfaatkan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan konsumen. Produk dapat berupa barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, atau ide. Pendapat Fandy Tjiptono juga menyatakan bahwa produk adalah segala hal yang dipasarkan oleh produsen untuk menjadi perhatian, dicari, dibeli, diakui, dikonsumsi, atau digunakan oleh pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pasar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produk didefinisikan sebagai barang atau jasa yang diproduksi dan ditingkatkan nilai atau gunanya selama proses produksi, menjadi hasil akhir dari proses tersebut. William J. Stanton, dalam pengertian yang lebih sempit, mengatakan bahwa produk adalah kumpulan atribut fisik yang dapat diidentifikasi secara nyata. Stanton juga menekankan bahwa produk tidak hanya terdiri dari atribut fisik, tetapi juga atribut yang tidak nyata, termasuk kemasan, warna, harga, kualitas, merek, serta aspek-aspek layanan dan reputasi penjualan.
Mutu produk atau jasa memiliki dampak signifikan terhadap keputusan dan kepuasan konsumen. Mutu atau kualitas, dalam konteks persepsi pelanggan, merujuk pada semua karakteristik dan fitur produk atau pelayanan yang mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, mutu atau kualitas dianggap tercapai oleh penjual jika produk atau pelayanan tersebut dapat memenuhi atau bahkan melampaui harapan dan kebutuhan pelanggan.