Lihat ke Halaman Asli

Pesan untuk Rindu

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berpesan kepada Rindu,

Untuk tabah menuggu sua kmbali menyapa

Meski ia iri pada sapa mesra bunga kenanga

Meski merasa dingin oleh hembusan angin dari utara

Maka aku berpesan kepada Rindu,

Untuk tabah dalam menunggu sua kembali menyapa.

--

Aku berkata kepada Rindu

Untuk lebih tabah meredam asa

Meski lehernya memerah oleh temali palsu (harapan)

Meski sesak dadanya telah mencapai titik nadi (harapan)

Maka aku berkata kepada Rindu

Utuk lebih tabah dalam meredam asa

--

Aku memohon kepada Rindu

Untuk lebih kuat mengikat lara

Meski darah harapnya telah mengering oleh sinar senja

Meski detak jantungnya telah letih oleh dentuman hampa

Maka aku memohon kepada Rindu

Untuk lebih kuat dalam mengikat lara

--

Aku menegaskan kepada Rindu

Jika sua pastilah tiba jua masanya

Jika asa pastilah tercapaijua unjungnya

Dan jika lara pastilah berobat jua lukanya

--

Aku berusaha menguatkan rindu

Yang mulai habis air matanya,

Yang mulai menganga lukanya,

Dan yang mulai renta harapannya

--

Maka dari itu, bersabarlah, Rindu

Simpanlah gunungan asamu,

Turunkan harap sendumu,

Kencangkan ikatan emosimu

Balut lukamu dengan sinar hangat jingga

Lalu aku akan datang memelukmu

Ketika batas senja mulai menyapu..

Kamar kost, 17:15




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline