Lihat ke Halaman Asli

Dibuang sayang

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini aku bertekad bulat benahi kamar tidur yang sudah sekian lama layak disebut gudang. Ukuran ruangan 4X5 m2, isinya selain tempat tidur, lemari pakaian dan meja kerja masih ada lagi yang lain, yaitu:

1.Majalah bulanan dari tahun 2006 ~ 2011, disimpan disudut meja yang aku kumpulkan karena ingin aku buat kliping untuk artikel-artikel yang menurutku bermanfaat tapi dari tahun 2006 sampai sekarang hanyalah tinggal rencana.

2.Baju di dalam lemari yang sudah kesempitan/kebesaran, warna memudar dan kelunturan.

3.Kardus laptop dari tahun 2008, kardus camera digital dari tahun 2004.

Kardus tersebut aku simpan untuk memudahkan claim jika ada cacat produksi karena ada garansi 1 tahun. Garansi telah lewat tapi kardus masih aku simpan.

4.Agenda kosong tahun 2008 dan 2011

Rencananya agenda itu akan aku isi dengan catatan-catatan kecil, tapi karena satu dan lain hal gak sempat terwujud.

5.2 Kardus hp dan bangkai HP dari tahun 2000

Belum aku buang, karena itu HP pertama yang aku punya.

6.Bangkai komputer (PC) belum juga aku buang karena rencananya aku ingin belajar rangkaian komputer.

7.Dan lain-lain barang pritil-pritil jadul yang masih aku simpan.

“Kalo dibuang sayang ah..mending disimpan dulu, siapa tau nanti perlu.” “Yang ini jangan dibuang, ada nilai historisnya atau ada kenangannya.” Pemikiran seperti itulah yang membuatku urung membuang ataupun menghibahkkan. Meskipun barang-barang tersebut tertata rapi tapi tetap saja menumpuk sehingga kamarku penuh sesak dan sumpek untung saja gak bau apek..tetap wangi hehe..

2012, aku mau yang berbeda..tahun baru suasana kamar baru..

Sebelum kamarku berubah fungsi menjadi museum, akhirnya dengan berat hati aku keluarkan semua barang yang tidak terpakai tersebut. Majalah yang sebagian warna kertasnya sudah menguning aku berikan ke tukang sayur yang lewat rumah. Baju yang masih layak pakai aku berikan ke mba pembantu rumah. Sisanya aku berikan ke orang yang sekiranya membutuhkan.

Sekarang kamarku serasa lebih lega, penglihatan lebih cling, pikirian jadi gak mumet...seggeerrr...

Ayo ayo..mari kompasioner beresin rumah, buangin barang rongsokannya..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline