Lihat ke Halaman Asli

Hana Nafsani

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mutu Menurut Pemikiran Ishikawa, Tokoh Penggerak Mutu dari Jepang

Diperbarui: 8 April 2024   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaoru Ishikawa. Di input dari https://miftah19.files.wordpress.com/2010/06/kaoru-ishikawa.jpg

BIOGRAFI KAORU ISHIKAWA (1915-1989)

Salah satu tokoh terkenal mutu yang hasil pemikirannya banyak membantu khususnya dalam sektor industri adalah Kaoru Ishikawa. Beliau merupakan ilmuwan kelahiran Takyo, Jepang di tahun 13 Juli 1915. Ayahnya bernama Ichiro Ishikawa, dan ia merupakan anak tertua dari delapan bersaudara. Ishikawa menyelesaikan pendidikan sarjananya di tahun 1939 di Universitas Tokyo. Sebelum menjadi profesor tetap pada Fakultas Teknik, Universitas Tokyo, Ishikawa pernah bekerja sebagai teknisi kapal (1939-1941) sebagai pekerjaan pertamanya dan setelah berhenti ia juga pernah bekerja di Perusahaan Bahan Bakar Cair Nissan (Nissan Liquid Fuel Company) hingga tahun 1947.

Ishikawa sangat aktif dalam pergerakan mutu di Jepang yang terkenal dengan inovasi manajemen mutunyadan ia merupakan anggota dari Union Of Japanese Scientist and Engineers (JUSE). Beliau dianggap sebagai tokoh kunci dalam pengembangan inisiatif kualitas di Jepang, khususnya dalam lingkaran kualitas.

Ketika Jepang mengubah sektor industrinya setelah Perang Dunia II, Amerika masih menganggap rendah kualitas industri Jepang. Ishikawa menjadi tokoh peningkatan kualitas di Jepang dengan menerjemahkan, menggabungkan, dan memperluas konsep manajemen dari Deming dan Juran ke dalam sistem Jepang. Ia membawa konsep Quality Circles (Lingkaran Kuaitas) yang dikembangkan sebagai percobaan bagi penentuan pengaruh kepemimpinan manajer perusahaan atas kualitas produksi. Namun pada saat itu konsep ini hanya menarik satu perusahaan yang menerimanya.

Sebagai tokoh penggerak mutu, Ishikawa menulis beberapa buku tentang Quality Control sekaligus menjadi ketua dewan redaksi majalah bulanan Statistical Quality Control. Namun usahanya dalam meningkatkan mutu tidak hanya sampai disana, Ia juga menyelenggarakan Konferensi Tahunan Peningkatan Mutu untuk Top Manajemen di tahun 1963, serta ikut serta dalam kegiatan standarisasi internasional. Sehingga ia mendapat sejumlah penghargaan atas usaha-usahanya tersebut berupa Deming Prize, the Nihon Keizai Press Prize, the Industrial Standardization Prize untuk karya tulisnya mengenai quality control, dan the Grant Award yang diperoleh dari American Society for Quality Control untuk program pendidikan mengenai quality control

Ishikawa sukses mendedikasikan hidupnya untuk melayani masyarakat sampai ia meninggal pada tahun 1989. 

KONSEP MUTU KAORU ISHIKAWA

Kaoru Ishikawa merupakan ahli mutu terkenal dunia yang berasal dari Jepang. Kendali mutu menurut Ishikawa memiliki orientasi pada kepuasan pelanggan. Ia mendeskripsikan kendali mutu sebagai pelaksanaan dari kegiatan merancang, mengembangkan, memproduksi dan memberi jasa produk bermutu yang selain ekonomis dan berguna, juga senantiasa memuaskan pelanggan. Dalam dunia pendidikan, artinya kendali mutu harus memiliki pelayanan yang dapat memuaskan peserta didik. Dalam memuaskan pelanggan harus pula meningkatkan kualitas tersebut yang tentu organisasi perlu mencapai dan mengusakannya secara menyeluruh.

Di dalam kontribusinya di dunia mutu, Ishikawa melahirkan buku bersejarah yang berjudul Guide to Quality Control di tahun 1982. Buku tersebut menjelaskan instrumen kualitas dan ilmu statistik dalam instrumen kualitas tersebut. Diantara instrumen yang dikenalkan Ishikawa yaitu user friendly control, fishbond cause an effect diagram, emphasised the internal customer. Selain itu, Ishikawa juga memperkenalkan quality control seven tools diantaranya yaitu: a) check sheet / check list / tally chart, b) strattification diagram dengan alternatif flowchart dan runchart, c) histogram, d) diagram pareto, e) diagram scatter, f) diagram fishbone, dan g) control chart. 

Salah satu instrumen yang dikenalkan oleh Ishikawa, yang paling populer sehingga banyak digunakan di seluruh dunia adalah fishbone diagram atau dapat disebut juga diagram sebab akibat. Bentuk dari konsep ini mirip seperti tulang ikan sehingga dinamakan fishbone diagram. Diagram ini, dalam penerapannya dipakai untuk melakukan identifikasi pada faktor yang menjadi penyebab masalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline