Lihat ke Halaman Asli

Mas Rofi

Percayakan pada Ahlinya semua konten Digital sekolah

Sukses itu, Mengubah Servomechanismmu!

Diperbarui: 3 Agustus 2017   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Tepatnya pagi tadi, saya bertemu dengan lebih dari 100 siswa di salah satu kota di kabupaten Bayuwangi. Untuk menjaga privacy sengaja nama sekolah tidak disebutkan. Ada satu yang saya lihat disana, secara umum mereka memandang rendah diri mereka sendiri. 

Saya minta 10 dari semua siswa secara acak untuk masing-masing menyebutkan satu sifat utama mereka, dan ternyata benar, 60 persen menjawab dengan menyebutkan sifat buruk yang dimiliki dan sisanya 40% menyebutkan sifat baik yang dimiliki. Jadi, sangat beralasan jika mereka belum mampu meraih prestasi lebih tinggi dari rekan mereka yang lain yang berbeda sekolah.

Pertanyaan lanjutan saya berikan untuk menggali lebih dalam, seberapa efek dari pilihan mereka. Pertanyaanya, berapakah Nilai Ulangan Nasional (NUM) yang mereka inginkan untuk diraih di tahun 2018. Sedikit yang berani sebutkan angka lebih dari 37. 

Padahal, angka itu sangat mungkin untuk diraih, karena secara posisi mereka berada di kelas yang diunggulkan disana. Ini fenomena Servomechanism yang harus diperbaiki. Kenapa? Karena ini semacam program bawah sadar yang tertanan secara masal, dan akan berakibat pada sulitnya target yang diraih, entah itu NUM yang tinggi atau prestasi terbaik dilevel regional.

Apa itu servomechanism?Untuk menjelaskan, saya akan berikan contoh seperti ini. Apa yang terjadi pada diri anda jika saya sampaikan bahwa setelah ini anda akan mendapatkan dana CASH sebesar 100.000.000 (seratus juta rupiah). 

Apakah anda merasakan sangat yakin angka itu akan mudah anda dapatkan dengan cepat atau malah di benak, anda menemukan program penolakan atas kalimat diatas, dengan menyebutkan "..ya ndak mungkin, dapat dari mana uang sebanyak itu, emang siapa yang mau kasih.." dan serangkaian kalimat penolakan lainnya. Itulah yang disebut servomechanism.Ia program yang tertanam dalam diri kita semua, bisa baik dan bisa buruk. Sebaiknya memang kita harus sering melakukan pengecekan atas semua program yang berjalan dalam diri kita.

Dalam konteks pembelajaran, harus benar-benar diwaspadai semua program yang sedang ada di dalam diri siswa. Program-program baik seperti, senantiasa semangat menyelesaikan semua tugas yang diberikan, kerja keras, kerja cerdas dan mampu bertahan dalam setiap keadaan. Semua program baik harus terus dikuatkan. Sebaliknya yang buruk bijaksananya harus diminimalisir potensinya. Keseimbangan dalam menguatkan potensi servo positing dan meminimalisirservo negativeakan menjadikan wajah pendidikan kita semakin lebih baik.

Bagaimana menguatkan program positif, cukup dengan semua dari kita, siapapun selalu focus pada semua potensi kebaikan, sering memuji dan mengapresiasi semua hal baik yang dilakukan. Ini seperti kita sedang menyiram tumbuhan yang sedang ertumbuh dengan air jernih dan pupuk setiap hari. Lama dan lelah bisa jadi, tapi inilah proses yang harus dijalani untuk menyemai pohon baik dimasa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline