Lihat ke Halaman Asli

Deklarasi Pembentukan Kab. Kepulauan Sumenep

Diperbarui: 20 Mei 2016   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

deklarasi | www.portalkangean.cf

Dalam upaya untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat dan membentuk otonomi daerah sendiri panitia persiapan kabupaten kepulauan sumenep (PPK2S) melakukan deklarasi pada tanggal 8 mei 2016 kemaren. Pembacaan teks deklarasi dilakukan di atas kapal KM. Cahya baru di pelabuhan kalianget oleh Mahmud (70). Sedikitnya ratusan mahasiswa, pemuda, dan tokoh masyarakat menyaksikan pembacaan teks deklarasi bersejarah tersebut. "Ibarat anak-anak, kami sudah bertahun-tahun berkumpul dengan orang tua, makanya kami menginginkan berpisah dari orang tua agar bisa merdeka dan memikirkan masa depan sendiri". Ucap Mahmud.

Masyarakat kepulauan memang masih jauh dari kata sejahtera seperti masih sulitnya aliran listrik, lemahnya pelayanan. Hal tersebut memang dikarenakan jarak tempuh antara kepulauan kangean dengan daratan sumenep cukup jauh yakni membutuhkan waktu sekitr 8 jam perjalanan laut. Selain itu sarana prasarana lainnya yang ada di kepulauan sangat tidak mendukung buat pelayanan masyarakat, sehingga masyarakat kepulauan harus bersusah payah pergi kedaratan bila membutuhkan pelayanan cepat.

Masyarakat kepulauan banyak yang meninggal ditengah perjalanan saat mau dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Dr. Moh. anwar Sumenep. " kami masyarakat pulau tidak menyalahkan sumenep terkait dengan pelayanan karena daerah kami memang jauh dari daratan. Tapi apakah harus berpangku tangan dengan kebijakan pemerintah sumenep". Kata A. Raful Firaq. Sekjen panitia kabupaten kepulauan sehingga pihaknya bersama jajaran tokoh pemuda dan mahasiswa, sepakat untuk memisahkan diri dengan kabupaten sumenep.

Namun bukan berarti setiap masyarakat setuju dengan adanya deklarasi tersebut seperti Ahmad mukhlis, Anggota komisi II DPRD sumenep melontarkan ketidak setujuannya, ia menilai sumber daya alam (SDA) memang sangat bagus, akan tetapi sumber daya manusia (SDM) belum mampu untuk mewujudkan masyarakat kepulauan sejahtera.

Apapun yang dilakukan tersebut tentunya sudah dipikirkan secara matang untuk kepentingan bersama. Mengingat kurangnya perhatian pemerintah sumenep untuk kepulauan, jalan masih banyak yang rusak, listrik belum menyala 24 jam, alat transportasi berupa kapal masih belum memadai, kesehatan yang juga masih minim, dan pendidikan yang masih perlu pembenahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline