Lihat ke Halaman Asli

Darmin Ngotot Impor Bawang China

Diperbarui: 15 April 2019   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

finance.detik.com

Silang pendapat di tubuh pemerintah terkait wacana impor bawang putih China sebanyak 100 ribu ton masih jauh dari kata selesai. Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang kompak menolak impor, harus berhadapan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang lantang menyuarakan impor akan tetap nerjalan sesuai rencana.
 
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan keputusan menunjuk Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sebagai pelaksana impor bawang telah disepakat sebelumnya dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kemenko Perekonomian. Keputusan di tingkat tersebut tidak bisa dibatalkan begitu saja.

"Membatalkan? Mana bisa dibatalkan itu, belum direalisasikan," tegasnya, akhir pekan lalu.

Meski memastikan akan jalan terus, ia mengaku belum mengetahui penyebab mengapa Kemendag belum kunjung mengeluarkan izin impor kepada Perum Bulog. "Tanya saja Menteri Perdagangan kenapa belum direalisasikan. Tetapi kalau dibatalkan itu tidak bisa. Itu di kantor saya, itu diputuskan dalam rakor," kata Darmin.

Seperti diketahui, impor bawang putih ini tengah menjadi masalah. Hal tersebut menyusul naiknya harga komoditas tersebut di pasaran tengah merangkak naik hingga mencapai titik Rp45 ribu-Rp53 ribu per kilogram (kg) di tingkat pedagang akhir di beberapa daerah.

Untuk menurunkan harga ke level normal Rp20 ribu-Rp25 ribu per kg, pemerintah telah menunjuk Bulog untuk mengimpor bawang putih asal China sebanyak 100.000 ton demi mengendalikan harga bawang putih di pasaran.

ivoox.id

Perum Bulog sebagai pihak yang ditunjuk menyatakan menyanggupi penugasan impor bawang putih dengan menyiapkan anggaran sekitar Rp500 miliar.

Suara di tubuh pemerintah sendiri terpecah. Berseberangan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta impor bawang putih tidak dilakukan demi melindungi kepentingan petani. Ia bilang, pihaknya tidak bisa membiarkan impor dilakukan dengan semena-mena.

Apalagi fakta menunjukkan porsi impor bawang putih berbanding produksi dalam negeri makin timpang. Pada tahun 1998 persentase impor bawang putih hanya 10%-20%, sementara pada 2014 melonjak menjadi 96%. Tidak ada jalan lain, petani harus harus didorong untuk beproduksi.

Kemendag sendiri mengaku belum menerima pengajuan izin impor bawang putih dari Bulog, dikarenakan entitas yang bersangkutan belum mendapatkan rekomendasi impor dari Kementan.

Kendati demikian, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Kemendag memastikan akan menolak impor bawang putih karena jumlah stok yang dinilai masih cukup dan mempertimbangkan nasib petani. Apalagi kondisi ketersediaan bawang putih saat ini belum mencapai titik darurat atau emergency.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline