Lihat ke Halaman Asli

10 Besar Taipan Sawit di Tanah Air

Diperbarui: 27 Februari 2019   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rmoljabar.com

Perkebunan kelapa sawit skala besar berdampak ke segala sektor mulai dari ekologi, ekonomi, sosial, budaya, konflik lahan dan sumber daya agraria, pencemaran lingkungan, pemanasan global, kerentanan pangan hingga pencemaran air, tanah dan udara.

Lantas, siapa sajakah pemain besar sawit di tanah air?

Publikasi Perkumpulan Transformasi Untuk Keadilan (TUK) Indonesia tahun 2015 menyebutkan 25 grup usaha besar menguasai 51% atau 5,1 juta hektar lahan kelapa sawit di Indonesia. Luas tersebut hampir setara dengan luas setengah Pulau Jawa. Dari luasan tersebut baru 3,1 juta hektar yang sudah ditanami, sisanya belum digarap.

Dari ke-25 grup bisnis tersebut, 21 perusahaan telah terdaftar di bursa efek. Ada sebelas perusahaan yang terdaftar di bursa efek di Jakarta, enam di bursa efek Singapura, tiga di Kuala Lumpur dan satu perusahaan di bursa efek London.

Lima perusahaan diantranya bahkan memiliki penguasaan lahan melebihi 300 ribu hektar. Kelima grup usaha tersebut ialah Sinar Mas, Salim Group, Jardine Matheson, Wilmar Group serta Surya Dumai Group.

Berikut daftar 10 besar taipan sawit berdasarkan data TuK, beserta luas landbank dan nilai kekayaan bersih taipan tahun 2018:

1.Sinar Mas Group (Eka Tjipta Wijaya)  - 788 ribu hektar -- Rp 120,4 Triliun
2.Salim Group (Anthoni Salim) -- 413  ribu hektar -- Rp 74,2 Triliun
3.Jardine Matheson Group (Henry Keswick) -- 363 ribu hektar -- Rp. 84,6 Triliun
4.Wilmar Group (Robert Kuok, Khoo Hok Kuok, dan Martua Sitorus) -- 342 ribu hektar -- Rp. 240,8 Triliun
5.Surya Dumai Group (Martias & Cilandra Fangiono) -- 304 ribu -- Rp. 16,1 Triliun
6.Darmex Agro Group (Surya Darmadi) -- 257 ribu hektar -- Rp 18,2 Triliun
7.Royal Golden Eagle Group (Sukanto Tanoto) -- 225 ribu hektar -- Rp. 37,8 Triliun
8.Harita Group (Lim Haryanto Wijaya Sarwono) -- 206 ribu hektar -- Rp. 21 Triliun
9.Triputra Group (Benny Subianto) -- 200 ribu hektar -- Rp. 9 Triliun
10.Sampoerna Agro Group (Putra Sampoerna) -- 192 ribu hektar -- Rp. 60,2 Triliun

Sementara itu, data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2017 mencatat sebesar 6,8 juta hektar perkebunan sawit di Indonesia, atau 55% dari total luas perkebunan, dimiliki perusahaan swasta. Luas perkebunan rakyat sebanyak 4,8 juta hektar atau 38,6% dan perkebunan negara "hanya" 752,5 ribu hektar atau 6,1%

Sedangkan wilayah dengan persentase kepemilikan perusahaan swasta paling tinggi ada di Kalimantan. Dua pertiga dari total lahan perkebunan atau sekitar 4,3 juta hektar dikuasai para pengusaha bermodal besar. Di Sumatera, para pengusaha menguasai hampir separuh dari total luas lahan perkebunan.

Persentase kepemilikan perkebunan negara paling banyak ditemukan di wilayah Jawa, 54,5%, dari total 36,5 ribu hektar. Sementara persentase luas perkebunan rakyat paling tinggi ada di wilayah Sulawesi, yakni 46,9%.

Acuan:
Buku Saku Kuasa Taipan Kelapa Sawit di Indonesia
Dimoratorium Berapa Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit
Perusahaan ini kuasai lahan kelapa sawit
Daftar terbaru 150 orang terkaya di Indonesia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline