World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa wabah Corona Virus Disease-19 yang muncul pada Desember 2019 di Wuhan (Tiongkok), dengan cepat menyebar ke luar Tiongkok.
Sekitar kurang dari satu bulan, COVID-19 sudah menyebar di berbagai Negara lain seperti di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
WHO menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020 dikarenakan penyebaran COVID-19 yang begitu cepat.(Pinggian et al., 2021)
Gejala dari varian Alpha yang paling umum seperti gejala demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman dan pengecap. Untuk gejala yang timbul pada varian omicron agak berbeda dengan varian sebelumnya terutama pada varian Delta.
Gejala yang dominan pada penderita Omicron, yaitu pilek, sakit kepala, malaise (baik ringan atau berat), bersin, dan sakit tenggorokan. Sedangkan untuk varian delta gejalanya yaitu pilek, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, kehilangan indra perasa dan penciuman. (Mahase, 2021)
Penyebaran Virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia telah menimbulkan krisis kesehatan masyarakat yang luar biasa. Selain itu, masalah kesehatan jiwa dan psikososial pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan. COVID-19 mengakibatkan kasus kematian yang cukup besar dibandingkan dengan kasus akibat SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan sindrom saluran pernafasan tengah. (Hanggoro et al., 2020)
Ketika jumlah pasien dengan COVID-19 secara terus menerus bertambah, maka jika tidak diimbangi dengan kesiapan fasilitas dan jumlah tenaga kesehatan yang cukup, akan membuat tenaga kesehatan kelelahan, menambah beban berat dan bahkan kondisi psikologis tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan adalah orang-orang paling beresiko tinggi terhadap paparan virus COVID-19. Sebagian besar tenaga kesehatan yang bekerja melebihi shift yang seharusnya, sebagian juga tenaga kesehatan yang dipekerjakan dan ditempatkan dalam spesialisasi baru bahkan dengan kesulitan yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
(Titasari & Fani, 2021) Rata-rata tenaga kesehatan sudah mengalami dan akan mengalami kesulitan fisik dan psikologis yang melampaui kapasitas mereka. (Hanggoro et al., 2020)
Dampak dari pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak kerugian. Bagi tenaga kesehatan kerugian yang utama adalah gangguan psikologis atau gangguan mental.
Kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan dampak yang merugikan pikiran serta tubuh bahkan dapat menyebabkan penyakit fisik.