Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di sekolah dasar di Indonesia telah mendapat banyak kritik karena dianggap terlalu sulit untuk dipahami siswa. Dalam keadaan seperti ini, guru sekolah dasar mulai menggunakan metode pengajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan dunia anak-anak. Kurikulum terbaru, yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan karakter generasi muda, menempatkan masalah ini sebagai perhatian utama.
Kurikulum PPKn dianggap berat
Setelah melakukan identifikasi terhadap capaian pembelajaran Kurikulum PPKn kami menemukan beberapa poin yang kompleks untuk usia anak SD, seperti mengenal para perumus Pancasila, menerapkan makna sila-sila Pancasila, memahami hubungan sila-sila Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh dan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi negara. Akibatnya siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi sehingga nilai-nilai luhur yang seharusnya ditanamkan melalui mata pelajaran ini tidak tersampaikan dengan baik.
Langkah yang dapat dilakukan oleh guru
Pendekatan kreatif dan menyenangkan
Untuk menarik perhatian siswa, guru SD menggunakan pendekatan pengajaran yang interaktif dan menyenangkan. Contohnya, siswa dapat lebih mudah memahami materi PPKn melalui permainan, cerita, atau diskusi kelompok. Teknik seperti drama kecil tentang toleransi atau kejujuran juga sering digunakan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, sehingga memberikan siswa pemahaman langsung tentang nilai-nilai yang diajarkan.
Kontekstual materi
Guru berupaya untuk mengaitkan nilai-nilai luhur Pancasila dengan kegiatan sehari-hari siswa. Mereka belajar tentang nilai kemanusiaan, gotong royong secara langsung dapat melalui kegiatan seperti berbagi dengan teman atau menjaga lingkungan sekolah tetap bersih. Metode ini membantu siswa memahami hubungan antara pelajaran dan situasi dunia nyata.
Pemanfaatan teknologi
Guru di era digital memanfaatkan media visual seperti video dan animasi untuk menjelaskan konsep yang sulit. Dengan menggunakan gambar yang menarik perhatian siswa, guru dapat menyajikan materi dengan cara yang lebih interaktif dan menarik.
Kegiatan proyek kolaboratif