Lihat ke Halaman Asli

Nok Nesa

Mahasiswa

Metode Pengajaran Guru SD Dalam Menanamkan Nilai Luhur Ppkn Tanpa Membebani Generasi Muda

Diperbarui: 21 Desember 2024   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di sekolah dasar di Indonesia telah mendapat banyak kritik karena dianggap terlalu sulit untuk dipahami siswa. Dalam keadaan seperti ini, guru sekolah dasar mulai menggunakan metode pengajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan dunia anak-anak. Kurikulum terbaru, yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan karakter generasi muda, menempatkan masalah ini sebagai perhatian utama. 

Kurikulum PPKn dianggap berat

Setelah melakukan identifikasi terhadap capaian pembelajaran Kurikulum PPKn kami menemukan beberapa poin yang kompleks untuk usia anak SD, seperti mengenal para perumus Pancasila, menerapkan makna sila-sila Pancasila, memahami hubungan sila-sila Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh dan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi negara. Akibatnya siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi sehingga nilai-nilai luhur yang seharusnya ditanamkan melalui mata pelajaran ini tidak tersampaikan dengan baik.

Langkah yang dapat dilakukan oleh guru

  1. Pendekatan kreatif dan menyenangkan

Untuk menarik perhatian siswa, guru SD menggunakan pendekatan pengajaran yang interaktif dan menyenangkan. Contohnya, siswa dapat lebih mudah memahami materi PPKn melalui permainan, cerita, atau diskusi kelompok. Teknik seperti drama kecil tentang toleransi atau kejujuran juga sering digunakan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, sehingga memberikan siswa pemahaman langsung tentang nilai-nilai yang diajarkan.

  1. Kontekstual materi

Guru berupaya untuk mengaitkan nilai-nilai luhur Pancasila dengan kegiatan sehari-hari siswa. Mereka belajar tentang nilai kemanusiaan, gotong royong secara langsung dapat melalui  kegiatan seperti berbagi dengan teman atau menjaga lingkungan sekolah tetap bersih. Metode ini membantu siswa memahami hubungan antara pelajaran dan situasi dunia nyata.

  1. Pemanfaatan teknologi

Guru di era digital memanfaatkan media visual seperti video dan animasi untuk menjelaskan konsep yang sulit. Dengan menggunakan gambar yang menarik perhatian siswa, guru dapat menyajikan materi dengan cara yang lebih interaktif dan menarik. 

  1. Kegiatan proyek kolaboratif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline