Lihat ke Halaman Asli

Nofi Nurwidyaningsih

Mahasiswi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Kabar Baik Sektor Wisata Pantai Klayar Pasca Covid-19

Diperbarui: 21 Januari 2023   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Klayar. Sumber: piknikwisata.com

Pacitan yang dikenal sebagai kota 1001 Goa ini memiliki destinasi pariwisata yang banyak sekali. Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menerapkan pengelolaan destinasi wisata berbasis masyarakat. Hal itu dilakukan guna membantu meningkatkan  perekonomian masyarakat hingga tingkat desa. 

Terdapat 19 destinasi wisata di Pacitan terdiri dari 9 lokasi dikelola oleh Pemda dan 10 lokasi dikelola oleh desa dan swasta. Salah satunya adalah Pantai Klayar. Dari sumber informasi kepariwisataan yang diperoleh, secara historis, mengatakan bahwa istilah sebutan klayar berasal dari asal kata percakapan lokal yaitu klayarkluyur yang berarti berjalan-jalan. Pantai yang dikenal dengan keindahannya yang menawan dengan pasir putih dan bersih yang selalu memanjakan mata ini terdapat batu Spinx dengan Seruling Samudra di baliknya.

Seruling Saamudra adalah sebuah lempengan batu karang yang dapat menghasilkan suara seperti seruling apabila terdapat ombak yang sedang pasang dan menyemburkan air lewat celah tersebut. Fenomena itulah yang menarik kunjungan wisatawan. Dari ramainya wisatawan yang berkunjung ke Pantai Klayar, memunculkan peluang usaha untuk Masyarakat Pantai Klayar.

Banyak peluang usaha bagi mereka seperti, menjual baju dan oleh-oleh khas Pacitan, banyak juga yang membuka warung makan. Tukang ojek juga ada untuk wisatawan yang tidak ingin capek berjalan dari parkiran hingga bibir pantai. Ada ATV juga, kendaraan roda 4 yang bisa berjalan di pasir ini menjadi favorit wisatawan untuk mengelilingi pantai. 

Berikut adalah  pendapatan masyarakat pantai klayar selama weekend dalam satu bulan sebelum pandemic. Tukang Ojek 2.000.000,-; ATV sekitar 2.300.000; pedagang Souvenir 5.000.000; warung makan 1.300.000; dan pengusaha homestay 7.000.000.

Namun adanya Covid-19 ini merubah tatanan dan perilaku hidup manusia. Memberikan dampak negatif yang merugikan untuk semua orang. Dengan ditutupnya tempat pariwisata membuat masyarakat Pantai Klayar menjadi khawatir karena perekonomiannya bergantung pada bisnis Pariwisata. Karena adanya lockdown maka sektor pariwisata pun ikut ditutup.

Kabar baiknya sekarang setelah 2 tahun berperang melawan covid-19, sektor pariwisata di Pacitan sudah mulai beroperasi lagi terutama wisata Pantai Klayar. Perlahan-lahan ekonomi masyarakat sekitarpun mulai membaik dengan kembalinya peluang usaha mereka. 

Dikutip dari TIMESINDONESIA, dalam satu semester Januari-Juli 2022 ini capaian pendapatan hasil restribusi mencapai 80,75 persen atau Rp7,3 miliar dari target perencanaan Rp9,9 miliar. Dari data tersebut dapat diartikan kini sektor wisata di Pacitan menjadi semakin maju dilihat dari pendapatan yang telah dicapai pada Januari-Juli 2022.

Tidak heran jika pendapatan mmeningkat secara drastis, seperti yang kita ketahui covid-19 kemarin membuat banyak orang seperti terkurung, tidak ada yang liburan, refreshing. Kini keadaan sudah membaik tidak sedikit dari mereka ingin merasakan liburan atau refreshing sebagai sarana pemulihan dari keadaan terpuruk yang diakibatkan oleh wabah covid-19 yang lalu. Hal ini yang membuat sektor wisata menjadi lebih mudah untuk bangkit dari dampak covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline