Lihat ke Halaman Asli

Nofia Fitri

Political Researcher

Cyber Politics: Perang Dunia Maya dan Tantangan Dunia Masa Depan

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: Nofia Fitri

Aksi-aksi Perang Dunia Maya/Perang Cyber (Cyber Warfare) yang melibatkan negara-negara berkekuatan raksasa dunia disinyalir sebagai Perang Modern di masa yang akan datang. Amerika Serikat, Cina, Rusia, dan Israel adalah negara-negara yang melirik kekuatan cyber sebagai salah satu faktor penting ketahanan nasional dalam konteks politik dan kekuasaan global.

Bagaimanakah para pemerhati politik dunia melihat tendensi ini sebagai kajian yang menarik dalam hal keterlibatan teknologi hacking computer dan konstalasi politik global.

Cyber Politics

Setelah dikejutkan dengan aksi Stuxnet diawal 2010, tahun yang menandai awal baru Perang Dunia Maya itu dilengkapi oleh satu fenomena luar biasa yang menarik perhatian masyarakat global, yaitu mencuatnya kontroversi organisasi whistleblower Wikileaks yang kembali memanfaakan teknologi hacking computer untuk tujuan-tujuan politik.

Istilah cyber-politics dalam khasanah keilmuan Indonesia awalnya memang bukan satu subjek studi yang cukup akrab ditelinga masyarakat umum, karena itu dalam pembahasannya topik ini cukup asing terutama dikaitkan dengan perkembangan teknologi komputer yang semakin bergerak maju melahirkan berbagai macam inovasi yang membentuk dunia modern. Istilah cyber-politics sendiri secara singkat dapat direfleksikan melalui satu kalimat "internet based conflict involving politically motivated attacts on information & information system."

Seiring dengan mencuatnya istiah cyber-politics, beberapa istilah-istilah yang sekiranya kurang dikenal masyarakat umum dalam kaitan teknologi hacking komputer dengan dunia politik antara lain Hacktivism, Political Cracking, Political Defacement, Electronic Civil Disobedience, Cyber-Warfare, sampai dengan Firesale, dan lain sebagainya hari ini mulai memiliki ruang sendiri dalam komunikasi global.

Cyber Warfare (Perang Dunia Maya)

Sementara Cyber Warfare (Perang Cyber) dalam sekup politik global dapat dipahami sebagai aksi politik yang melibatkan kemampuan hacking computer dalam mencapai tujuan-tujuan si pemilik kepentingan yang diantaranya bisa dilakukan melalui aktivitas-aktivitas semacam sabotase dan spionase.

"Cyber Warvare is an action of a nation-state to penetrate another nation's computers or networks for the purposes of causing damage or disruption."

Kalau kita pernah mendengar istilah Aurora, Stuxnet, Ghosnet sampai Wikileaks Takedown dan semua konsepsi global terkait digunakannya technology hacking komputer untuk tujuan-tujuan politik dalam format Perang Dunia Maya, disinilah pembahasan Cyber-Warfare sesunggungguhnya dapat difokuskan.

Stuxnet adalah worm komputer yang diciptakan tahun 2010, yang telah menginfeksi sistem komputer di Iran. Worm ini bahkan berhasil meremote ledakan berbahaya di pusat pengayaan uraninum pengembang nuklir negara penentang keras Amerika tersebut. Peristiwa ini pun disinyalir dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat sebagai penentang utama Program Nuklir Iran. Sementara operasi Aurora ditujukan untuk mencuri data-data sensitif para aktivis HAM Cina mencuat satu tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline