Lihat ke Halaman Asli

Noferdiansyah

Pengepul Mimpi

Sejarah Docmart, Sepatu Ikonik yang Gaada Mati

Diperbarui: 29 Juni 2023   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepatu Docmart (Unsplash: Mpho Mojapelo)

Sangat menarik ketika kita ingin mencari tahu sejarah dari merek-merek besar yang ada di sekitar kita. Apalagi merek fashion yang lekat akan budaya dalam masyarakat. Maka itu, kali ini saya akan membahas mengenai salah satu merek fashion terkenal, terutama di kategori alas kaki, yaitu Dr. Martens atau yang biasa dikenal dengan Docmart. Pertama-tama, kita harus mengetahui terlebih dahulu, apa itu Docmart? Dr. Martens atau yang biasa dikenal dengan Docmart merupakan merek sepatu ternama asal Jerman. Sepatu dengan sol tebal ini memang memiliki daya tarik tersendiri dan ciri khas tersendiri serta kenyaman yang membuatnya memiliki penggemar.

Namun, seperti yang diketahui, pada awalnya sepatu Docmart merupakan sepatu kerja sederhana yang biasa digunakan oleh buruh dan tukang pos. Lalu, bagaimana perjalanan Docmart yang awalnya digunakan oleh para pekerja ini dapat berubah menjadi sepatu populer yang dicintai banyak golongan, terutama anak muda pada masa ini?

Sejarah

Tokoh yang menciptakan sepatu ini ialah seorang dokter tentara Nazi-Jerman pada Perang Dunia II yang Bernama Dr. Klaus Maertens. Pada tahun 1945, ia mengalami cidera pada kaki nya sehabis bermain ski. Namun, ia menyadari bahwa sepatu bot tentara Jerman yang ia kenakan selama masa pemulihan tidak terasa nyaman, sehingga dia memutuskan untuk membuat sepatu bot nya sendiri dengan kulit dan sol berbantalan udara unik (bukan dari sol kulit tradisional) dari karet ban. Prototipe yang dibuatnya ini ditunjukkan pada teman lamanya, Dr. Herbert Funck yang merupakan seorang insinyur mesin. Funck kemudian menggunakan PVC yang dicetak sedemikian rupa sehingga mampu membuat udara tertahan di kantong karet. Pada akhirnya mereka bekerjasama dengan perlengkapan militer untuk mencoba memproduksi sepatu ini secara masal. Sepatu ini dijual resmi pada tahun 1947 dengan nama Dr. Maertens.

Penjualan yang terus meningkat pada 1952 membuat duo sejoli ini mendirikan pabrik besar di Munich. Pada 1959 mereka memutuskan untuk mengiklankan produknya ke majalah luar negeri. Karena iklan tersebut, mereka dapat bertemu dengan salah satu produsen sepatu terbesar di Inggris, R Griggs & Company. Griggs Company mendapatkan lisensi untuk melakukan inovasi pada sepatu ini. Dengan itu, mereka merilis sepatu pertama yang bernama 1460 karena sepatu ini diproduksi pada 1 April 1960. Docmart 1460 merupakan sepatu bot kulit merah atau hitam dengan jahitan kuning di sekitar sol karet yang ikonik bahkan hingga sekarang.

Tak hanya merilis Docmart 1460, Griggs juga mengubah nama Dr. Maertens menjadi Dr. Martens.

Dari Ibu Rumah Tangga, Buruh, Tukang Pos hingga Menjadi Simbol Ekspresi Diri

Sepuluh tahun pertama sejak dirilis secara resmi pada 1947, pelanggan dari sepatu Docmart didominasi oleh ibu rumah tangga berumur di atas 40 tahun, tak tanggung-tanggung mencapai 80%. Tidak aneh, karena pada awalnya sepatu Docmart dikenal sebagai sepatu kesehatan ortopedik, sesuai dengan tujuan awal diciptakannya.

"Pada saat itu sepatu ini (Docmart) 80% nya terjual kepada Wanita Jerman berusia di atas 40 tahun." Ucap Martin Roach, penulis sejarah perusahaan ini pada buku Dr. Martens: The Story of an Icon. 

Tidak hanya ibu rumah tangga. Saat awal kemunculannya, sepatu Docmart dipakai oleh tukang pos dan kelas pekerja, itulah yang membuat sepatu ini lekat dengan penggambaran kelas pekerja. Sepatu Docmart tidak lebih dari sepatu bot pekerja dua poundsterling. Namun, karena lahir saat masa pergolakan budaya dan dinamika sosial, sepatu ini digunakan oleh para skinhead yang bangga memperjuangkan dan mengekspresikan status kelas pekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline